Saturday, February 16, 2013

The Feeling When Allah Reminds You :')

1
Yak. Gejala tipus ini membuat salah satu hal terpenting dalam menyambung hidup (baca: MAKAN) dibatasi. Semua yang masuk ke perut harus yang lembut-lembut. Boleh nasi, tetapi harus dikunyah selembut mungkin dan itu memakan waktu lama. Errrr -..- << anaknya biasa makan cepet.
Saya ingin mengeluh atas kondisi ini, dan hampir melakukannya kalau saja saat itu, pagi hari itu, saya tidak membaca koran. Di halaman depan, mata saya tertuju pada berita tentang warga yang sudah mengonsumsi nasi aking sejak 5 bulan lalu. Tahu nasi aking kan? Itu, nasi sisa yang dikeringkan kemudian ditanak kembali :( Keluarga itu sangat miskin hingga tidak mampu membeli beras. Dikisahkan dalam berita itu, kesulitan mereka dalam mencari uang dari pekerjaan yang tidak tetap. Seketika, nurani saya seakan berbicara, mengingatkan Apalah artinya pembatasan makanan yang saya alami dibandingkan dengan kondisi mereka. Ya, saya kan hanya dibatasi sekian waktu saja, nah kalau mereka? Mereka mungkin bahkan tidak tahu esok masih bisa makan atau tidak. :(

2
Hari ini berhasil bangun malam (kurang lebih pukul 01.30)! Yeeey! Meskipun agak ga canggih, bangunnya karena mimpi mau ke toilet terus langsung sadar diri bahwa itu adalah mimpi! Huh. Apa kata dunia bila mengetahui gadis unyu 22 tahun  ditemukan basah kuyup di tempat tidurnya (ngompol) ?? Errr..........
Oke, saya pun beranjak dari tempat tidur, buang air kecil dan lanjut tahajjud. Selesai tahajjud dan berdoa, saya beranjak ke kasur untuk tidur kembali. Namun apa mau dikata, setelah bolak-balik di kasur, ternyata ga mau tidur lagi. Emang dasar anaknya suka korslet, yang muncul di otak saat itu: waktu dini hari adalah saat yang "mustajab" bagi para downloader (koneksi internet lancar maksudnya). Sayapun menyalakan laptop, membuka tweetdeck (tetep ya ciiiin buka socmed! Pfffft!) dan men-download Running Man! Sembari menunggu download, saya cek timeline via tweetdeck. Eh, entah mengapa mata saya langsung menyambut tweet Aa Gym yang bunyinya kira-kira begini: 
"Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang mustajab. Jangan disia-siakan, perbanyaklah doa"
JLEB (ditusuk pisau dapur)
JLUB (ditusuk golok)
Grik...Grik..Griik (digergaji)
MAMAM TUH AIIIIIIIIIIIISSSSSSS!
Astagfirullah. Buru-buru saya balik badan, istigfar, baca Qur'an, doa-doa, sampai akhirnya waktu subuh tiba.
Rasain! Untung diingetin Allah via Aa Gym!
Eh alhamdulillah download-an running man kelar juga sih *diselepet pembaca*

Entah ya, tapi dari dua kejadian di atas (dan kejadian lain yang tidak diceritakan di sini), saya merasa bahwa Allah itu punya cara tersendiri untuk mengingatkan hamba-hambaNya agar lebih bersyukur, taat, yakin, intinya back to the right track.  Menyadari hal itu membuat saya merasa..... :'''') ..... sangat beruntung dan bersyukur, setidaknya saya menyadari ketika peringatan Allah itu datang kepada saya.
Allah masih membukakan pintu hati, mata dan telinga saya untuk menyadari itu.
Bagi saya, tak ada yang lebih menakutkan daripada dibutakan mata dan telinga, dikeraskan hatinya, oleh Allah. Hal ini tercantum dalam Al Qur'an, di antaranya Al Kahfi: 57
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang  yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhan-nya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan Kami (letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya.
Alhamdulillah :)

p.s : imho, rasanya perlu menyelipkan di setiap doa agar hati kita selalu terbuka dalam menerima tanda-tanda kebesaran dan hidayahNya karena hal ini juga merupakan kenikmatan (iman) yang patut diminta. Hehehe. Yuk, sama-sama belajar :)

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com