Monday, August 27, 2012

orang utan

ketika hati nurani tak lagi digunakan, masih pantas disebut manusia?

Ah, hari ini kembali dibuat sedih dengan berita soal orangutan. Kali ini melihat video seekor orangutan yang terbakar di sini .
Orangutan ini berusaha diusir karena masuk pemukiman warga.
Karena tak berhasil, malahan orangutan itu naik ke atas pohon, warga pun membakar pohon.
Tapiii, orangutannya ga turun juga, malah ikut terbakar :'''(
Sedih.
Masih terasa sesak rasanya kalau ingat-ingat video tadi.

AH.
Orangutan ataupun hewan lain yang masuk ke pemukiman warga itu karena habitatnya dirusak. Dalam kasus ini, habitat orangutan semakin tergerus oleh pembukaan areal perkebunan kelapa sawit.
Tidakkah orang-orang itu berpikir bahwa masuknya orangutan ke pemukiman karena ulah kaum mereka juga?
Allah, semoga orangutan itu baik-baik saja dan bisa hidup tempat yang membuatnya nyaman :'''(
Wednesday, August 22, 2012

cuma sekali

Hidup ini cuma sekali. Jadi, beragama harus benar-benar karena tidak akan ada hidup yang kedua untuk memperbaikinya.
Papah :')
Sunday, August 12, 2012

Ikhlas

Karena sejatinya cinta, kasih sayang, kepedulian, perhatian dan lain-lainnya itu adalah satu arah.
Hanya saja kita, manusia, seringkali menyisipkan harap sehingga menjadikannya (seolah) dua arah.
Tidak, tidak bermaksud menyalahkan, toh itu manusiawi.
Karena keikhlasan butuh pembelajaran yang luar biasa.
Dan manusia akan terus belajar untuk itu sepanjang hidupnya.
:)
Saturday, August 11, 2012

Doa dan Jodoh

Ga sengaja baca kultwit senior saya, @deaadhi ttg doa dengan konteks jodoh. Eheem. Cek langsung ke TKP!


Bagi yg mengupayakan jalan baik, Allah akan beri dia orang yg baik. Ya,ini ttg jodoh ☺
Tenang, perempuan-perempuan. Jodohmu ada di doamu. Begitu selalu keadilan Allah berjalan
Pertanyaan 'bagaimana kita yakin dia memang orangnya' ttg jodoh itu kadang membuat diri terantuk bimbang dlm doa.
Semisal dia jodohmu. Kalian pasti bersatu, walau harus berjalan memutar.
Lagi-lagi doa menjawab segala. Ragumu. Harapmu. Cemasmu.Apakah dia benar orangnya.Sebab Allah Maha Adil. Lelaki baik u/ perempuan baik saja ☺
Perasaan bukan fondasi utama dlm pernikahan. Itulah alasan ada banyak doa-doa yg kamu butuhkan sebelum menikah. Kamu butuh Keimanan. Sangat.
Allah yg berhak mengizinkan ttg jodoh. Dan kita hanya berupaya. Doa adalah upaya tertulus kita sebagai makhluk.. :)
Doakan ia adalah sekeping bahagia bernama jodoh di bumi dan di kehidupan setelahnya.
Doakan ia dlm diam. Tanpa banyak interaksi. Sebab doa dlm diam-mu membuat Allah dlm diam-Nya bs jadi menjodohkan kalian ☺
Doakan ia adalah sebelah jiwa. Pembawa kehormatan dan kesetiaan sepanjang usia. Doa dlm diam. Dan dalam ketaatanmu.
Di kehidupan di bumi dan nanti di surga sana. Lelaki itu harus sama.. Lelaki dlm doa-doa panjang penuh harap
Doa.Juga menjadi keputusan Allah. Semisal stelah kamu menjadi pendoa dia berpaling,dia mungkin bkan lelaki baik u/ prempuan yg gemar berdoa
Saya paling suka ada yg bertanya : 'Boleh kah menyebut nama seseorang dlm doa?'
Jawab saya : 'Itu seperti kamu bertanya apakah boleh sy berdoa' Tentu boleh menyebut nama (dia) di dalam doa.Disertai ketaatan.Allah cintai☺
Doaku untuk kalian, lelaki pendoa dan perempuan pendoa. ☺ Di kehidupan sekarang dan kehidupan setelahnya, kalian akan beruntung insyaAllah!
Tuesday, August 7, 2012

Repost: Tips Khusyu’ dalam Shalat



Seiring dengan banyaknya kesibukan duniawi, khusyu’ dalam shalat menjadi sesuatu yang amat sulit dicapai. Padahal shalat adalah induknya seluruh ibadah, yang bila ia baik maka baiklah ibadah-ibadah lainnya. Namun bila ia rusak karena tidak khusyu’ umpamanya, maka ibadah-ibadah lainnya akan terpengaruh. Berikut ini adalah tips sederhana yang insya Allah dapat membantu anda untuk khusyu’ dalam shalat. Akan tetapi kuncinya ialah konsentrasi, konsentrasi, dan konsentrasi. Tips ini takkan berguna jika sedari awal anda tidak konsentrasi pada shalat.
Karenanya, usahakan agar sebelum shalat anda dalam kondisi tenang. Lebih baik jika Anda telah berada di mesjid atau mushalla anda sebelum adzan berkumandang, agar memiliki waktu luang untuk konsentrasi dan menenangkan pikiran, baru kemudian ikuti tips di bawah.
Tahukah Anda, bahwa setiap gerakan dan ucapan dalam shalat memiliki makna dan jawaban tertentu?
Tidak tahu? Kalau begitu perhatikan tips berikut dengan baik.
Melepas alas kaki: lepaslah dunia beserta alas kaki anda.
Ucapan Allahu Akbar: Tidak ada yang lebih besar dari Allah, camkan itu!
Mengangkat kedua tangan: lemparkan segala urusan dunia ke belakang.
Berdiri: ketahuilah, bahwa Anda sedang berdiri menghadap Allah.
Tangan kanan di atas tangan kiri: Berlaku sopanlah di hadapan Allah.
Al Fatihah: Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Allah mengatakan: Aku membagi shalat untuk-Ku dan hamba-Ku dalam dua bagian, dan hamba-Ku akan mendapat apa yang dimintanya. Jika hamba-Ku mengucapkan: Alhamdulillahi rabbil ‘alamien (segala puji bagi Allah penguasa jagat raya), Ku-jawab: “hamidani ‘abdi” (hamba-Ku memuji-Ku).
Jika hamba-Ku megatakan: “Arrahmanirrahim” (Yang Maha pengasih lagi penyayang), Ku-jawab: “Atsna ‘alayya ‘abdi” (hamba-Ku memujiku lagi).
Jika hamba-Ku mengatakan: “Maaliki yaumiddien” (Penguasa di hari pembalasan), Ku-jawab: “Majjadani ‘abdi” (hamba-Ku menyanjung-Ku).
Jika hamba-Ku mengatakan: “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’ien” (hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong). Ku-jawab: Inilah batas antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta…
Jika hamba-Ku mengatakan: “Ihdinassiraatal mustaqiem… dst” (tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Kau murkai dan bukan jalan orang-orang yang sesat), Ku-jawab: Inilah bagian hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta (HR. Muslim).
Mulai sekarang, biasakan tiap kali membaca Al Fatihah bersikaplah seakan Anda mendengar jawaban Allah pada tiap ayatnya.
Ruku’: Bungkukkan punggung Anda untuk Allah saja, dan tundukkan hati Anda bersamanya.
Berdiri dari ruku’: Segala puji bagi Allah yang menjadikan punggung Anda tegak kembali.
Sujud: letakkan bagian tubuh Anda yang paling terhormat –yaitu wajah- pada tempat yang paling rendah di bumi –yaitu tanah-. Ingatlah bahwa Anda berasal darinya, dan Anda akan kembali ke sana. Lalu katakan “Subhaana Rabbiyal a’la” (Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi) 3x, agar makna tersebut semakin meresap dalam hati, lalu berdoalah sesuka Anda.
Duduk lalu sujud yang kedua: bersimpuhlah di hadapan Allah, dan sujudlah kembali, sebab sujud tidak cukup hanya sekali !
Tasyahhud: Attahiyyaatu lillaah wasshalawaatu wat thayyibaat (Salam sejahtera, shalawat, dan segala yang baik adalah milik Allah)… rasakan keagungan Allah ketika itu !
Assalaamu ‘alaika Ayyuhannabiyyu (salam sejahtera atasmu wahai Nabi)… ucapkan salam atas Nabi dan yakinlah bahwa Nabi membalas salam Anda. Nabi bersabda:
ما من عبد يصلى ويسلم علي إلا رد الله علي روحي فارد السلام
Tidak ada seorang hamba pun yang mengucapkan salam dan shalawat atasku, melainkan Allah kembalikan ruhku agar aku membalas salamnya”.
Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibaadillaahisshaalihien (Salam sejahtera atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih)… sekarang kedudukanmu mulai terangkat, salamilah dirimu dan kau perlu bersahabat dengan orang-orang shalih.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah’ (Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah)…yakinlah bahwa Allah ada meski engkau tak melihat-Nya.
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim (Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Kau limpahkan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim)…Teladanilah kedua Nabi yang mulia ini, karena keduanyalah suri teladan terbaik. Dan berterima kasihlah kepada mereka yang telah mengajarkan kebaikan untukmu, dengan mendoakan mereka dalam shalatmu.
Salam ke kanan: tujukan kepada malaikat pencatat kebaikan…
Salam ke kiri: ucapkan dalam hati “Hai Malaikat di sebelah kiri, aku telah bertaubat !”.

— Penutup Shalat —
Istighfar 3x: Aku mohon ampun atas segala kekurangan yang terjadi dalam shalatku.
Bacalah: ‘Allahumma antassalaam waminkassalaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam’ (Ya Allah, engkaulah As Salaam, dan dari-Mu lah keselamatan. Maha berkah Engkau wahai Yang memiliki segala kemuliaan)… ingatlah bahwa kalimat ini akan Anda ucapkan kepada Allah di Surga, tatkala Dia menyingkap tabir-Nya… Allah akan menyeru Anda dengan mengatakan: “Wahai Ahli Surga, Salaamun ‘alaikum”, maka mereka menjawab: “Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam”.
Lalu bacalah: “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik” (Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu)…agar shalat anda yang berikutnya juga sempurna.
Cobalah tips di atas, dan buktikan kemanjurannya karena saya sendiri telah mencobanya ! Semoga bermanfaat.

Thursday, August 2, 2012

#4 Taqlid


Narasumber: K.H. Akhyar Syuhada
Tulisan ini merupakan rangkuman pribadi dari apa yang saya dengar/ dapat dari narasumber. Sangat mungkin banyak kekurangannya untuk itu saya sangat terbuka dan berterimakasih untuk segala tanggapan, koreksi dan sarannya J


Al  Isra ayat 36
(diterjemahkan per kata)
Dan jangan kamu ikut apa-apa yang engkau tidak memiliki ilmu tentang itu. Sesungguhnya penglihatan dan pendengaran dan hati semua itu adalah daripadanya akan ditanya (maksudnya akan dimintai pertanggungjawabannya).
Ayat ini merupakan dalil diharamkannya taqlid, yaitu mengikuti (sesuatu) tanpa ilmu. Mengapa? Karena apa-apa yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti: mengapa kamu shalat seperti itu? Mengapa kamu melakukan puasa? Dan sebagainya. Mengabdikan diri kepada Allah harus dengan ilmu, misalnya mengerti sholat untuk apa, bagaimana caranya, dan sebagainya.

Mendengar
Menurut ulama ada 3 tingkatan mendengar:
  • 1.       Menerima suara dengan pendengaran
  • 2.       Memahami apa yang didengar
  • 3.       Mengamalkan apa yang dipahami melalui pendengarannya itu

Seseorang dikatakan telah “mendengar” jika ia sudah sampai tahap ketiga. Sebagai contoh: Seorang bapak meminta tolong kepada anaknya untuk melepaskan ayam dari kandangnya, lalu mengisi gentong air sepeninggal ia ke ladang.
B (Bapak) : Nak,Bapak mau ke ladang dulu. Nanti ayamnya tolong dilepas dari kandang, terus gentong airnya diisi ya?”
A (anak) : (mendengarkan permintaan bapaknya dan mengangguk tanda mengerti)
Namun, alangkah terkejutnya si Bapak sepulang dari ladang. Ayam masih terkurung di kandang dan gentong air masih kosong. Sementara anaknya bermalas-malasan di tempat tidur. Bapaknya pun marah dan berkata:
B : Nak, apakah kamu tidak mendengar perkataan bapak tadi?!

Anak ini memang mendengar suara bapaknya ketika memberikan tugas kepadanya dan memahaminya, namun ia tidak melaksanakan apa yang ia dengar dan ia pahami. Jadi, bisa dikatakan bahwa ia tidak mendengar.

Melihat
yakni menerima informasi melalui penglihatan. 
(Iyalah ya semua juga tau. hahaha. Eits, inget ini masih konteks ayat Al Qur'an.hehehe)
Dalam Surat ‘Abasa ayat 24-32, Allah memberikan pelajaran pada manusia untuk melihat secara lahir dan batin (di awal ayat 24 ada kata “falyan(g)ZHURI”;  zhuri yang diartikan melihat/memperhatikan berasal dari kata nazroh = pandangan batin), mengajarkan manusia untuk tafakur, melihat segala sesuatunya untuk kemudian dikaitkan (diasosiasikan) dengan keimanan kepada Sang Khalik, Allah SWT

Apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar, akan disampaikan pada hati. Kebayang kan akan seperti apa hati manusia yang dalam pendengaran dan penglihatannya selalu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah? Jadi, biasakan melihat dan mendengar hal-hal yang baik ya, aiiiis J

Bicara soal taqlid, tiba-tiba kepikiran dengan perkuliahan.  Jika di perkuliahan diajarkan bahwa dalam menuliskan, mengemukakan pendapat, hingga melakukan sesuatu itu harus ada dasar yang ilmiah (referensi dari buku, hasil penelitian, dll), harusnya pengajaran agama juga menekankan “dasar ilmiah” dalam setiap ibadah (ibadah mahdhoh/khusus terutama) yang dilakukan. Dasar  “ ilmiah” agama Islam  tentunya Al Qur’an dan hadits.  Bismillah, semoga kita terhindar dari ibadah-ibadah bid’ah dan tidak pernah surut akal dan semangat dalam mengenalNya.


 

Blog Template by BloggerCandy.com