Saturday, February 16, 2013

Pascasarjana: Mahal! Tapi Allah Maha Kaya :)

Sebenarnya, di tahun-tahun terakhir kuliah sempat nge-drop soal karir di masa depan.
Pasalnya, karir yang diharapkan sebagai psikolog harus melewati jenjang pendidikan S2 terlebih dahulu yang mana biayanya, bagi saya, sangat mahal.
Pendaftaran untuk seleksi masuknya saja 1.000.000,-
Terus? Uang pangkalnya? Biaya per semesternya berapa, is?
Hmm, siapin mental dan jangan pengsan ye *lebay*............................................
..................................................................................................................................









Lalu saya mulai mengutuki pembuat kebijakan entah-siapa-namanya , yang mengubah program psikologi menjadi 4 tahun belajar (normalnya). Dulu itu lama kuliahnya 6 tahun, tapi begitu lulus sudah bergelar Dra. atau Drs. which is udah jadi psikolog ( cmiiw yaa). Bayangkan, betapa hematnya kuliah kala itu. Tentu saya tidak akan membandingkan biaya kuliah jaman baheula itu (yang masih belasan ribu rupiah!) dengan sekarang. Tapi setidaknya, dengan sistem pendidikan 6 tahun itu tidak usah tes lagi, tidak usah bayar uang seleksi lagi, waktunya juga lebih efisien. Pembimbing skripsi sayapun (padahal beliau sangat berada orangnya) bilang bahwa kuliah S2 itu mahal, kata beliau: "Kan jadi yang bisa kuliah S2 cuma yang kaya-kaya aja...". Tapi toh mau nyumpah-serapah sampai berbusa juga ga ada gunanya. Jadi saya langsung mingkem seketika. Mencari jalan keluar bagaimana caranya mendapatkan biaya untuk S2 (dengan bekerja/ beasiswa), atau memutuskan untuk stop di strata 1 (hiks).

Akhirnya selepas lulus, saya memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu, mengumpulkan uang untuk S2 - Daftar S2 sambil melamar kamu #EH melamar beasiswa maksudnyaa~
Tentu saja saya memilih bekerja di perusahaan, menjadi karyawan kantoran. Menahan passion saya di bidang pendidikan dan anak. Yes, tujuan saya saat itu memang uang, uang dan uang. Oke, saya pun mempercantik CV, siap menyebarkannya  ke seluruh perusahaan terkemuka (yang penting mah sebar dulu sebanyak-banyaknya!). Wajah sih ga perlu di photoshop juga udah okeh ;p

Dan Allah berkehendak lain.

Saya yakin, apapun yang dikerjakan itu ga akan berkah tanpa restu dan ridho orangtua. Maka dari itu, saya utarakan rencana saya ini ke Papah. Dan sebenarnya bisa ditebak. Papah kurang setuju. Beliau tahu saya sebenarnya tidak berminat bekerja kantoran, terlebih dunia HRD. Nasehat ini-itu soal passion dalam berkarir, lebih cepat S2 lebih baik karena biasanya kalau sudah keasyikan kerja jadi malas memulai kuliah kembali, setahun nganggur ini sebaiknya diisi dengan magang di sekolah rekan kerjanya (Tara Salvia :D).

Lalu beliau bilang akan membiayai kuliah S2 saya. Katanya, saya tidak perlu memikirkan uang kuliah, belum saatnya (Emmm, saatnya kapan ya, Pah? Eheheh). Beliau menenangkan saya dan mengatakan bahwa kontraknya dengan USAID masih ada beberapa tahun lagi dan itu cukup untuk membiayai kuliah.
*Tau ga, stabilitas hubungan Indonesia - AS berpengaruh pada keuangan USAID. Jadi, tolong doakan semoga hubungan RI - AS baik-baik saja, keuangan USAID lantjarrr setidaknya sampai saya lulus S2 :p *

WAH. Antara senang tapi juga sedikit sangsi. Apakah iya biayanya tidak memberatkan beliau? Bagi keluarga kami jumlah itu cukup besar. Terlebih adik saya akan memasuki perguruan tinggi di tahun ini.
Namun saya percayakan hal ini pada Papah. Percaya siiiih, tapi agak ga enak gimana gitu ih melihat mahalnya biaya. Hiks.

Bismillah. Allah Maha Kaya, Allah Maha Kaya.
Mudahkan ya Allah :''''

p.s : siapapun yang membaca ini, doakan ya supaya cita-cita saya menjadi psikolog anak yang bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa #tsaaah, tercapai. Tapi doanya diem-diem aja yaa, ga usah bilang-bilang ke saya ;) Karena doa yang dipanjatkan diam-diam itu akan didoakan juga sama malaikat, bisa cek hadits ini. Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda :)

2 comments:

Puti said...

semangat Ais...In Shaa Allah selalu ada jalan. Atau mau coba juga program ini? http://www.hioa.no/Om-HiOA/LUI/FLU/IMEC/What-is-IMEC :D

aisyahibadi said...

Waaah, thanks kak! :D

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com