Monday, January 30, 2012

beautiful :)

suka deh lagu cherry belle yang ini:

Beautiful
Don’t cry, don’t be shy
Kamu cantik apa adanya
Sadari syukuri dirimu sempurna
Jangan dengarkan kata mereka
Dirimu indah pancarkan sinarmu



You are beautiful, beautiful, beautiful
Kamu cantik cantik dari hatimu
You are beautiful, beautiful, beautiful
Kamu cantik cantik dari hatimu


Tahukah dirimu berbeda istimewa
Kau bisa membuat mereka jatuh cinta


boleh dibilang, ini girlband yang rada lumayan dibanding yang lain
*kalo boyband, is?*
ya SEMEEESH laaah! ♫♪˙❤‿❤˙♫♪
Sunday, January 29, 2012

:'(

tulisan ini udah lama ada di laptop. tepatnya sekitar bulan lalu.


Beberapa hari yang lalu, tanpa sengaja saya membaca dua kalimat yang ditulis oleh anak usia 10 tahun. Bunyinya begini:

Aku adalah X (nama anak itu).
Aku adalah anak yang suka dimarahi mamaku dan papahku

Tanpa bisa saya cegah, air mata ini mengalir begitu saja selesai membacanya.
Sedih sekali rasanya. Rasanya sesak sekali dada ini.
Dari kalimat itu, terasa sekali ungkapan perasaan yang jujur dari seorang anak usia 10 tahun.
Saya tahu tiap orangtua memiliki cara yang berbeda dalam mengungkapkan rasa kasih sayang mereka kepada anaknya.
Termasuk melalui kemarahan yang mungkin sebenarnya merupakan wujud kekhawatiran.
Yang saya takutkan adalah, anak ini salah mempersepsikan kemarahan orangtuanya itu.
Besar kemungkinan ia mengartikan bahwa marah = benci.
Bertanya-tanyakah ia mengapa ia selalu dimarahi?
Apakah saat ini ia sedang bingung mengapa ia selalu dimarahi, ”salah saya apa?” ?
Merasa ’kecil’ kah ia?
Ah, ingin sekali saya memeluk anak itu, erat.
Mengatakan bahwa semua orang di sekelilingnya menyayangi ia.
Memastikan bahwa ia tidak merasa dibenci.
Memikirkan hal ini semua air mata saya malah mengalir semakin deras.
Saya hanya bisa berdoa dari sini, semoga Allah menjaga perasaannya.
Semoga Allah melindunginya.
Semoga anak itu segera merasakan kasih dari orang-orang di sekelilingnya.
Saturday, January 28, 2012

Prasangka


Entah kenapa, kata “prasangka” cenderung saya artikan negatif jika mampir di telinga. Dan tulisan ini juga menggambarkan prasangka-prasangka (negatif) saya terhadap pengalaman/ kejadian/ fenomena di sekitar. Duh,saya tau berprasangka negatif itu dosa. Tapi hal ini terkadang muncul begitu saja, dan tentu saja, tidak saya biarkan larut terlalu lama. Selalu saya atasi dengan berbaik sangka kemudian. Jadi mekanisme-nya gini: berprasangka (negatif) – inget dosa – takut – buru-buru ubah mindset untuk berbaik sangka. 

Ah, kenapa jadi berbelit-belit gini?

Ahahaha. Baiklah, intinya saya iseng pengen nulis reaksi spontan saya, berupa prasangka terhadap pengalaman/ kejadian/ fenomena di sekitar. Cekidooot!

1. Membaca tweet seorang teman “gua mah ga galau” --> ini bocah lagi galau tapi dalam tahap denial atau apa ya? ahahaha. Entah kenapa saya melihat tweet itu sebagai bentuk defense mechanism. Hihihii. Maafkan akooh temaaans!

2. Seorang ibu menghampiri saya, mengaku kehabisan ongkos. Awalnya minta 30.000. Dengan lembut (ehem), saya menolak. Ibu itupun menurunkan harga jadi 25.000. Saya tetap teguh untuk tidak memberi. Akhirnya Ibu itupun banting harga: 10.000 AJA GA ADA JUGA, DEK??. Saya tetap kukuh mengatakan tidak. Akhirnya, ibu itu pun pergi dengan muka masam. --> entah kenapa hal ini seringkali saya alami di tempat yang berdekatan: di kampus dan sekitarnya, di angkot dari Depok menuju rumah. Bahkaaaan, saya pernah mengalaminya dengan pelaku yang sama. Bedanya kemaren ga pake jilbab, hari berikutnya pake jilbab. Dua tokoh dari orang yang sama namun  tak serupa ini sama-sama mengaku kehabisan ongkos. DOH! Makanya tiap didekati ibu-ibu yang mengaku kehabisan ongkos, kata pertama yang terlintas di benak saya adalah: p.e.n.i.p.u.a.n

3. Melihat dua orang laki-laki berjalan bersama --> errr? pasangan? apalagi kalo yang satu-nya nampak kemayu atau berangkulan/ bergandengan tangan -__- entah kenapa semenjak masuk Psikologi jadi peka sama pemandangan ini. Terus ngamatin dan seenak udel men-judge. Maafkan saayaaah

4. Pengamen “gagu” atau yang ngaku-ngaku baru keluar dari penjara --> ngibuuul! atau mungkin bener? tapi saya ga simpatik sama sekali. Sebenarnya untuk sedekah saya lebih suka ke badan amil zakat atau rumah zakat. Tapi kadang mengandalkan hati nurani juga kalo ketemu di jalan.
5. “Ga ada kembalian, mbak” – Mbak-mbak AlfaMart di Kampus saat saya menyodorkan uang 50ribuan --> bohooooong! *gatel pengen buka laci kasir*

6. Terima SMS: “Is, lagi sibuk gaaa? :)--> ni orang pasti mau minta ‘sesuatu’ deh. Ahahahaha

7. Ketemu mas-mas/ mbak-mbak di angkot yang minta sumbangan untuk masjid yang letaknya nun jauh di sana, di antah berantah. --> ngibul bukan?

8. Cowok: ”emangnya ga dianter pacar?” --> ini teh emang ’bahasa halus’ cowok untuk menanyakan ”kamu masih single atau engga” atau cuma pikiran saya aja yang ke-GR-an?hihihi.

9. ”Is, lagi ada duit ga?” --> ini mau pinjem apa minta?

10. dst
11. dst

Yak. Ternyata cukup banyak hal sederhana yang memancing prasangka saya. Hampura Gustiiiii...

tersentuh itu...


Tersentuh itu…
  1. tiap kali pulang, nyokap masak makanan kesukaan saya dan menyediakan banyak camilan
  2. pulang dari pasar/ rumah nini, nyokap bawa kue keremes (dari ubi parut yang dipakein gula merah) sambil bilang, “nih kesukaan ais..”
  3. waktu nini mengkhususkan 1 toples besar kue sagu untuk saya sebagai oleh-oleh karena beliau tahu saya suka kue itu
  4. melihat anak-anak luar biasa, mereka yang sering disebut autis, mental retardation, dll. Mereka unik, mereka spesial. Sayang banyak orang yang tidak tahu hal itu :’’(
  5. baca diary adek saya (ga sengaja ini bacanya :p)
  6. dibeliin baju sama kakak saya waktu dia gajian (dua kakak saya melakukan hal ini.unyuuuu)
  7. liat mereka yang secara ekonomi kurang mapan, tapi semangat belajarnya jauh melebihi saya.:')
  8. melihat ayah dan anaknya di flyover Depok sambil melihat stasiun di bawahnya. Nampak si ayah menceritakan kereta yang mampir di stasiun pada si anak. Memperkenalkan kereta dengan cara yang sederhana namun sangat bermakna di mata saya.
  9. melihat kesibukan tukang gorengan dan pedagang kaki lima yang lain di pagi hari.
  10. melihat kuli bangunan yang panas terik maupun hujan masih saja bekerja, seringkali badan penuh lumpur/ tanah.
  11. melihat supir angkot dengan anaknya (bahkan terkadang ada istrinya pula!) duduk di sampingnya. Di perjalanan supir angkot ga lelah menjawab pertanyaan anaknya, memperkenalkan daerah yang dilewati, dll. Having quality time with his family, while he is struggling to earn money.
  12. di-pijat oleh ibu kost waktu sakit. Walaupun mati-matian menahan geli waktu dipijat. Selain dipijat, makanan plus air madu hangat pun disediakan.
  13. waktu sakit cukup ”parah” sampai berdiri aja mau jatuh, teman kost saya tak henti-hentinya menghampiri kamar saya demi memastikan bahwa saya baik-baik saja dan berkata: ”ais, kalo ada apa-apa teriak aja ya atau miscall ke HP aku”
  14. memaksakan diri ke kampus padahal belum sehat bener. Pas ketemu temen, katanya: ”aiiis, tadinya mau jenguk ke kosan bawa buah. Eh elo-nya udah ngampuus..” --> antara tersentuh dan nyesel dateng ke kampus.hahahah
  15. ada yang bilang: ”ais, lo tuh ga cantik emang, tapi lo nyenengin” Eaaa.terlepas ini tulus/ ga, ngegombal/ ga, saya cukup tersentuh waktu denger ini.ahaha #blushing

kalo mau ditulis semua, mungkin space di blog ini ga cukup, soalnya saya sebegitu cengeng hingga banyak sekali hal-hal yang bisa menyentuh hati saya yang rentan galau ini #tsaaah. Yaudah atuh yah, saya mau baca jurnal buat skripsi #sesenggukan #backtoreality

Friday, January 27, 2012

kangen kamu :)

Keponakanku ini cantiik sekaliii (seperti tantenya.EHEM. tetep yaaa egosentris!haha), lucu dan menggemaskan! :)


Skill terbarunya adalah: MATA GENIIIT! tapi alih-alih mengedipkan mata, dia malah mengerutkan dahi sekarang ini. Hhhh, improvisasi mungkin.Hihihihi
Anak-anak selalu meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Ini terlihat banget di Raeesa. karena ayahnya senang 'menenggak' minuman botol lalu setelahnya mengucapkan "aah", Raeesa tak lama melakukan hal yang sama. Seakan "menenggak" minuman dari dot-nya, lalu diakhiri dengan "aaah"! xD Kocak!

Ohiyaa,kulit Raeesa tidak putih. Coklat malah. Soalnya suka dibawa eyangnya nonton anak-anak tetangga main bola di Lapangan. Hihihihi. Jadi aku nyebutnya, "tanning girl" :D

De' Raeesa ini suka sekali brokoli rebuus! memang dibiasakan untuk suka sayur. Ohiya, dia ini anaknya selalu menginginkan makanan yang sedang dimakan orang lain. Misalnya kamu lagi makan semangka, dia pasti merengek-rengek minta semangka yang kamu pegang. Fyi, mirip bener sama kelakuan ibunya.hahaha. Nah, karena ga semua makanan boleh untuk dia, yaudah deh disiapkan selalu sayuran rebus (wortel,buncis,brokoli) untuk cemilan dan jaga-jaga kalo dia minta makanan karena ngiler ngeliat orang lain ngemiil.hihihi

Saat difoto, agak susah untuk mengambil ekspresi yang pas karena anaknya suka gerak-gerak.hihihihi. Kangeen sama de Raeesa. Tapinya anteu* lagi sakit. Nanti kita main lagi yah kalo anteu udah sehat :-*


*anteu : asal kata dari "ante", versi imyuut dari kata "tante". Karena saya asli Sunda, jadi akhirannya berubah dari "e" jadi "eu". Ngerti? yaudah ga ngerti juga gapapa. Ahahaha
Tuesday, January 17, 2012

Finally I Met Him!! :''')


Yeaaah! I met him yesterday on Seminar Pelepasan Gerakan UI Mengajar!
Huhuhu. Kak Setooo, I'm one of your biggest fan! :D
Kak Seto, anda adalah orang yang pertama kali membuat saya tertarik dengan bidang psikologi, khususnya Psikologi Pendidikan dan Anak.
Saya ingat betul melihat anda di TV, kala itu memang sedang marak-maraknya kasus kekerasan terhadap anak.
Lalu muncullah sosok anda, begitu lembut dan penuh cinta berbicara di depan media tentang anak dan pendidikan.
Sejak itu, saya yang sebelumnya bercita-cita menjadi guru TK, merasa dunia psikologi adalah yang saya cari selama ini.
Terimakasih Kak Seto untuk inspirasinya, untuk setiap action anda yang memotivasi saya menggeluti dunia pendidikan
Seperti katamu dalam seminar itu, "mendidik dengan penuh cinta", ya sayapun ingin kelak menjadi pendidik yang penuh cinta :')
Saturday, January 7, 2012

really cheer me up :')

kutipan dari blog seorang kakak. inspiratif :)

Tekanan yang berat bagi saya bisa membuat diri ini berkembang jauh lebih cepat. Membuat setiap waktu lebih terasa nilainya sehingga meminimalisir penyia-nyiaan terhadapnya. Tekanan yang berat senantiasa bisa membuat diri ini menyadari bahwa tanpa pertolongan Allah niscaya semua tekanan ini tidak akan bisa terselesaikan sehingga setiap ada kemudahan yang menyertai pengerjaan tekanan tersebut akan sangat terasa karena selalu datang ibarat angin sejuk yang mengguyur tubuh setelah basah oleh keringat. Tekanan yang berat selalu bisa membuat diri ini merasa lemah, sehingga setiap ada momen berdekatan dan berduaan dengan Yang Maha Kuasa akan selalu ingin dimanfaatkan semaksimal mungkin.

maaf ya kak ga ijin copas dulu karna malu ketauan suka stalking blog kakak dan saya yakin diijinkan karena toh kakak senang menyebar kebaikan, kan? hihihi :p

Tuesday, January 3, 2012

tidak mau lagi

ah ya,
aku memilih menutup mata
karena melihatnya menyakitkan
aku memilih menutup telinga
karena mendengarnya menyesakkan

just cover

p
e
n
c
i
t
r
a
a
n

muak sekali dengan fenomena itu saat ini.
ah ya, mungkin mereka yang berjarak tersilaukan.
tapi aku tidak.

 

Blog Template by BloggerCandy.com