Tuesday, February 26, 2013

Rizki itu "Luas"

Berikut adalah cuplikan obrolan saya dengan seorang teman. Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud mengecilkan/ menyudutkan pihak manapun. Hanya saja, obrolan ini memberikan pelajaran tersendiri bagi saya, dan semoga juga begitu untuk yang membaca :) Ohiya, paragraf berikut sudah saya edit tanda baca, singkatan, dsb (maklum deh ini ngobrolnya via chat. Hehehe). Namun insya Allah tidak mengurangi makna yang disampaikan.

Intinya suatu amalan diterima itu jika: ikhlas mengharapkan ridho Allah dan mengikuti cara bimbingan Rasul. Jika salah satu dari ini tidak terpenuhi maka amalan itu tertolak. Jadi aku sendiri sedikit heran dengan dai-dai di TV, mereka mengajarkan dzikir-dzikir yang kadang tidak ada asalnya dari Rasul atau ada, tetapi bilangan dzikirnya mereka buat sendiri dan mengatakan hal ini tidak mengapa, dan dzikir ini terkadang tujuannya satu biar rizki (harta) bertambah banyak jadi kaya raya. Tidak menafikan kita pasti minta rizki kepada Allah, tetapi ini penyempitan maksud dzikir itu sendiri. Dzikir lebih luas dan rizki itu juga luas, bukan terbatas harta. Bisa sholat dengan khusyu juga rizki. Kalau rizki hanya sebatas harta, orang kafir tidak pernah berdzikir akan tetapi dari segi harta mereka jauh lebih banyak. Cara yg salah membawa kita dalam amalan yg salah.
#SelfTalk
Iya ya, pembicaraan soal rizki kebanyakan merujuk pada materi/ harta. Padahal, seperti yang disampaikan teman saya itu, banyak hal yang sifatnya non-materi dan itu juga merupakan rizki dari Allah.
Wallahua'lam bish showab.

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com