Penjagaan Allah terhadap hamba-hambaNya agar jauh dari maksiat,
sesungguhnya terkandung dalam setiap syariat yang ditetapkan. Begitupun dengan
hadits berikut:
Dari Sahl r.a., ia berkata:
“Adalah para lelaki shalat
berjama’ah dengan Nabi SAW, mereka mengikatkan sarung-sarung mereka di atas
pundak-pundak (leher-leher) mereka seperti kebiasaan anak kecil, maka dikatakan
kepada para wanita janganlah kalian mengangkat kepala sehingga kaum lelaki
tegak duduk.”
(H.R. Bukhari)
Jadi, waktu dulu itu antara
jamaah perempuan dan laki-laki belum dibatasi oleh hijab. Antara shaf laki-laki
dan perempuan hanya diberi jarak sekitar satu shaf. Oleh karena itu, untuk
menjaga pandangan, selain jamaah laki-laki ditempatkan di depan jamaah
perempuan (kalau menurut keterangan Ustadz, lelaki pembawaan kepalanya tegak,
beda dengan perempuan yang pembawaan kepalanya merunduk), perempuan diminta
untuk menundukkan kepalanya hingga jamaah laki-laki duduk. Khawatir jika tidak
demikian, yang terbayang saat shalat wajah si lelaki yang ia lihat. Kalau lelaki
sudah duduk, paling engga yang terlihat kan pungunggnya aja tuh. Mau dibayangin
juga susah, wong semua punggung ya gitu-gitu aja tampilannya kan :p
Ah, dulu saya pernah. Ketika mau
sholat, mau takbiratul ihram, ga sengaja melihat seorang ikhwan yang entah
mengapa seperti ingin keluar masjid. Waktu itu kain hijab-nya belum tertutup
benar. Berhubung wajahnya saya kenal, alhasil wajahnya terbayang sepanjang
rakaat pertama. Huuu~
Tapi alhamdulillah yah, sekarang
di masjid-masjid sudah ada hijabnya. Meski ada beberapa juga yang hijabnya
tidak menutup pandangan ke jemaah laki-laki -___- merusak konsentrasi dalam
beribadah (kalo gini yang salah siapa ya?hahaha *toyor diri sendiri* )
Penjagaan Allah juga tampak dalam
dua hadits berikut:
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi
SAW telah bersabda:
“Janganlah kalian melarang hamba perempuan Allah untuk
pergi ke masjid Allah, dan hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai
bau-bauan/ wangi-wangian” (H. R. Ahmad)
Dari Abi Hurairah r.a., Ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Membaca tasbih itu bagi laki-laki dan tepuk
tangan bagi perempuan”
(H.R. Bukhari Muslim).
Maksudnya ini dalam konteks
mengingatkan imam yang lupa ketika sholat berjamaah.
Perempuan tidak boleh memakai wangi-wangian saat keluar rumah
dan bertepuk tangan saat mengingatkan imam (tidak mengeluarkan suara), sebab
wangi dan suara perempuan dikhawatirkan mengundang hal-hal yang tidak
diinginkan (tentunya terkait dengan laki-laki).
Subhanallah. Allah begitu menjaga kita ya :')
dan sudahkah kita "menjaga" Allah (agar selalu di hati) ? :p #ntms
0 comments:
Post a Comment