Saturday, January 26, 2013

Tarbiyah An Nisa : Penjagaan Allah #2


Penjagaan Allah terhadap hamba-hambaNya agar jauh dari maksiat, sesungguhnya terkandung dalam setiap syariat yang ditetapkan. Begitupun dengan hadits berikut:

Dari Sahl r.a., ia berkata:
 “Adalah para lelaki shalat berjama’ah dengan Nabi SAW, mereka mengikatkan sarung-sarung mereka di atas pundak-pundak (leher-leher) mereka seperti kebiasaan anak kecil, maka dikatakan kepada para wanita janganlah kalian mengangkat kepala sehingga kaum lelaki tegak duduk.” 
(H.R. Bukhari)

Jadi, waktu dulu itu antara jamaah perempuan dan laki-laki belum dibatasi oleh hijab. Antara shaf laki-laki dan perempuan hanya diberi jarak sekitar satu shaf. Oleh karena itu, untuk menjaga pandangan, selain jamaah laki-laki ditempatkan di depan jamaah perempuan (kalau menurut keterangan Ustadz, lelaki pembawaan kepalanya tegak, beda dengan perempuan yang pembawaan kepalanya merunduk), perempuan diminta untuk menundukkan kepalanya hingga jamaah laki-laki duduk. Khawatir jika tidak demikian, yang terbayang saat shalat wajah si lelaki yang ia lihat. Kalau lelaki sudah duduk, paling engga yang terlihat kan pungunggnya aja tuh. Mau dibayangin juga susah, wong semua punggung ya gitu-gitu aja tampilannya kan :p

Ah, dulu saya pernah. Ketika mau sholat, mau takbiratul ihram, ga sengaja melihat seorang ikhwan yang entah mengapa seperti ingin keluar masjid. Waktu itu kain hijab-nya belum tertutup benar. Berhubung wajahnya saya kenal, alhasil wajahnya terbayang sepanjang rakaat pertama. Huuu~ 

Tapi alhamdulillah yah, sekarang di masjid-masjid sudah ada hijabnya. Meski ada beberapa juga yang hijabnya tidak menutup pandangan ke jemaah laki-laki -___- merusak konsentrasi dalam beribadah (kalo gini yang salah siapa ya?hahaha *toyor diri sendiri* )

Penjagaan Allah juga tampak dalam dua hadits berikut:

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW telah bersabda: 
“Janganlah kalian melarang hamba perempuan Allah untuk pergi ke masjid Allah, dan hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai bau-bauan/ wangi-wangian (H. R. Ahmad)

Dari Abi Hurairah r.a., Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: 
“Membaca tasbih itu bagi laki-laki dan tepuk tangan bagi perempuan” 
(H.R. Bukhari Muslim).
Maksudnya ini dalam konteks mengingatkan imam yang lupa ketika sholat berjamaah.

Perempuan tidak  boleh memakai wangi-wangian saat keluar rumah dan bertepuk tangan saat mengingatkan imam (tidak mengeluarkan suara), sebab wangi dan suara perempuan dikhawatirkan mengundang hal-hal yang tidak diinginkan (tentunya terkait dengan laki-laki).

Subhanallah. Allah begitu menjaga kita ya :')
dan sudahkah kita "menjaga" Allah (agar selalu di hati) ? :p #ntms

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com