Materi kali ini masih menyangkut
perempuan, yakni masalah shaum. Salah satunya membahas hal-hal yang membatalkan
shaum yang di antaranya adalah bersetubuh dengan suami di siang hari. Khusus
untuk bersetubuh, ada konsekuensi yang menurut saya cukup berat, yang harus
ditanggung oleh suami: memerdekakan seorang hamba sahaya (which is ga ada lagi
di jaman sekarang) / puasa dua bulan berturut-turut / memberi makan 60 orang
miskin. Haditsnya sbb :
Seorang lelaki datang kepada
Rasulullah, lalu berkata,
L : Saya telah binasa ya
Rasulullah.
R: Apa yang membinasakanmu?
L: Saya telah setubuhi istri saya
di bulan Ramadhan
R: Apakah kamu mampu memerdekakan
seorang hamba?
L: Tidak!
R: Kuatkah engkau shaum dua bulan
berturut-turut?
L: Tidak!
R: Mampukah engkau memberi makan
60 (orang) miskin?
L: Tidak!
Lantas Nabi SAW membawa wadah
yang berisi kurma, maka sabdanya:
R: Sedekahkan ini.
L: Apakah kepada orang yang lebih
miskin daripada kami? Karena tidak ada di antara dua batu hitamnya (penghuni
rumah) penduduk rumah yang lebih perlu kepadanya daripada kami.
Lalu Nabi SAW tertawa hingga
kelihatan gigi-gigi serinya kemudian ia bersabda: “Pergilah dan berilah makan
ahlimu”
*Dari Abu Hurairah r.a., H.R Imam
yang Enam (Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i).
Jadi, karena si lelaki itu amat
miskin, kurma yang seharusnya ia bagikan kepada 60 orang miskin, diberikan
kepadanya oleh Rasulullah. Saya jadi ikutan tertawa. Lucu, ini orang membayar
kifarat** kepada dirinya sendiri :D
** "kifarat artinya denda yang
wajib ditunaikan yang disebabkan oleh suatu perbuatan dosa, yang bertujuan
menutup dosa tersebut sehingga tidak ada lagi pengaruh dosa yang diperbuat
tersebut, baik di dunia maupun di akhirat" (dikutip dari sini )
Dari hadits ini tercermin sifat Rasulullah
sebagai pemimpin yang bertanggungjwab, berusaha menyelamatkan umatnya dari api
neraka dan pemimpin yang penuh kasih sayang. Mungkin kalau orang biasa akan
menghardik si lelaki itu begini: “Kamu, udah tau miskin ga bisa bayar kifarat,
ga sanggup puasa dua bulan, ga bisa nahan hawa nafsu pula!” atau kesal atau
mungkin masa bodo. Salahnya lelaki itu sendiri kan tidak bisa menahan hawa nafsu.
Tapi Rasul tidak demikian. Malahan beliau membantu lelaki itu untuk menebus
kesalahannya dengan menyedekahkan kurmanya agar si lelaki bisa memberi makan 60
orang miskin :) meski ujung-ujungnya kurmanya buat dia sendiri x))
0 comments:
Post a Comment