Sunday, January 27, 2013

Tarbiyah An Nisa: Kepemimpinan Rasulullah #3


Materi kali ini masih menyangkut perempuan, yakni masalah shaum. Salah satunya membahas hal-hal yang membatalkan shaum yang di antaranya adalah bersetubuh dengan suami di siang hari. Khusus untuk bersetubuh, ada konsekuensi yang menurut saya cukup berat, yang harus ditanggung oleh suami: memerdekakan seorang hamba sahaya (which is ga ada lagi di jaman sekarang) / puasa dua bulan berturut-turut / memberi makan 60 orang miskin. Haditsnya sbb :

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah, lalu berkata,
L : Saya telah binasa ya Rasulullah.
R: Apa yang membinasakanmu?
L: Saya telah setubuhi istri saya di bulan Ramadhan
R: Apakah kamu mampu memerdekakan seorang hamba?
L: Tidak!
R: Kuatkah engkau shaum dua bulan berturut-turut?
L: Tidak!
R: Mampukah engkau memberi makan 60 (orang) miskin?
L: Tidak!
Lantas Nabi SAW membawa wadah yang berisi kurma, maka sabdanya:
R: Sedekahkan ini.
L: Apakah kepada orang yang lebih miskin daripada kami? Karena tidak ada di antara dua batu hitamnya (penghuni rumah) penduduk rumah yang lebih perlu kepadanya daripada kami.
 Lalu Nabi SAW tertawa hingga kelihatan gigi-gigi serinya kemudian ia bersabda: “Pergilah dan berilah makan ahlimu”

*Dari Abu Hurairah r.a., H.R Imam yang Enam (Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i).

Jadi, karena si lelaki itu amat miskin, kurma yang seharusnya ia bagikan kepada 60 orang miskin, diberikan kepadanya oleh Rasulullah. Saya jadi ikutan tertawa. Lucu, ini orang membayar kifarat** kepada dirinya sendiri :D

** "kifarat artinya denda yang wajib ditunaikan yang disebabkan oleh suatu perbuatan dosa, yang bertujuan menutup dosa tersebut sehingga tidak ada lagi pengaruh dosa yang diperbuat tersebut, baik di dunia maupun di akhirat" (dikutip dari sini )

Dari hadits ini tercermin sifat Rasulullah sebagai pemimpin yang bertanggungjwab, berusaha menyelamatkan umatnya dari api neraka dan pemimpin yang penuh kasih sayang. Mungkin kalau orang biasa akan menghardik si lelaki itu begini: “Kamu, udah tau miskin ga bisa bayar kifarat, ga sanggup puasa dua bulan, ga bisa nahan hawa nafsu pula!” atau kesal atau mungkin masa bodo. Salahnya lelaki itu sendiri kan tidak bisa menahan hawa nafsu. Tapi Rasul tidak demikian. Malahan beliau membantu lelaki itu untuk menebus kesalahannya dengan menyedekahkan kurmanya agar si lelaki bisa memberi makan 60 orang miskin :) meski ujung-ujungnya kurmanya buat dia sendiri x))

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com