Tuesday, August 24, 2010

menghormati mereka yang tidak berpuasa

waduh,jiwa prokras saya kambuh nih.harusnya saat ini saya me-rekap hasil rapat psdm hari senin kemarin. Tapi saya lagi maleees (ampuun bu ketua). Yah daripada melamunkan hal-hal yang diinginkan (termasuk orang yang diinginkan*ahahaha*), mendingan nulis deh ya sambil menunggu kemauan untuk me-rekap hasil rapat…………..

Menghormati orang yang sedang berpuasa sudah sering terdengar, tapi kalau menghormati orang yang tidak berpuasa? Jarang sekali saya mendengar ‘ajaran’ seperti itu. Entah kenapa, tiba-tiba kepikiran hal ini. Oia, sebelumnya, yang saya maksud orang yang tidak berpuasa adalah umat agama lain yang tentunya tidak menjalankan puasa di bulan ramadhan ini.

Sering saya mendengar keluhan teman-teman yang berpuasa saat melihat teman-teman non-muslim makan/minum. Ga menghormati orang yang lagi puasa. Begitulah inti dari keluhan teman-teman saya itu. Ya, pada awalnya saya sempat juga mengeluh seperti itu. Tapi kemudian, saya pikir-pikir, ya udah sih, toh mereka memang berhak makan dan minum karena memang tidak diperintahkan berpuasa di bulan Ramadhan. Rasanya ga perlu kita minta "dihormati" dengan melarang orang makan/minum disaat kita sedang berpuasa. Malah, menurut saya, seharusnya kita tidak melarang mereka makan dan minum. Kalaupun mereka memilih untuk tidak makan minum di depan orang yang berpuasa,ya patut diapresiasi. Tapi kalo engga, ya gapapa.

Saya sering mendengar ada satu ormas Islam yang mengobrak-abrik warteg/ warung makan yang tetap buka di siang hari. Katanya mengganggu kekhusyu’an orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, tidak menghormati umat Islam, bla bla bla.Helloooo,kayaknya ga ada hubungan yang signifikan antara warteg buka sama kekhusyu’an puasaa. Liat deh saudara-saudara muslim yang tinggal di negara yang mayoritas non-muslim. Mereka tetap bisa berpuasa kan? Dan saya yakin godaannya jauuuuh lebih berat daripada di sini, di Negara yang mayoritas penduduknya muslim. Mereka yang non-muslim mau makan siang dimana kalo semua warung makan tutup semua? Bukankah Islam agama yang menjunjung toleransi umat beragama?

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Bagimu agamamu dan bagiku agamaku (Q.S. Al-Kafirun:6)

Saya juga menyesalkan ‘tradisi’ salah satu fakultas di kampus yang menutup kantin fakultas selama bulan ramadhan (ga tau deh pas waktunya berbuka puasa, tu kantin dibuka apa engga). Yaaa, niatnya mungkin baik, supaya yang sedang berpuasa tidak tergoda untuk ‘berbuka di siang hari’. Tapi apa harus mengorbankan hak-hak mereka yang non-muslim untuk makan dan minum?? Maaf jika ada yang tersinggung. Saya hanya ingin keberadaan Islam bermanfaat dan memberikan ketentraman bagi semuanya, dan Islam sama sekali tidak menyulitkan pihak manapun karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Wallahualam .

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com