Terdengar suara ribut di depan rumah.
Kusibakkan tirai kamarku, mengintip keluar.
Nampak anak-anak tetangga sedang berkumpul. Hmm, paling-paling bertengkar, batinku.
Aku kembali duduk di hadapan laptop.
Terdengar olehku, suara Ibu, berusaha menenangkan mereka
"Hayoo, kalau main tidak berantem-berantem ya"
"Aku engga!" terdengar suara anak lelaki
"Iya! Dia tuh!"
Lalu suara-suara lain menanggapi. Suasana semakin ribut.
"Sudah, sudah. Tidak boleh berantem. Anak baik mainnya tidak berantem", suara Ibu kembali terdengar.
"Iya, jangan berantem" kali ini terdengar suara anak perempuan.
Suasana lalu sedikit hening, hanya terdengar suara sapu lidi Ibuku menyentuh dedaunan dan halaman.
Tak lama terdengar suara anak laki-laki, sedikit tertahan "Ma..maafin aku ya..."
Aku tertegun, tanganku berhenti mengetik. Penasaran....
"Iya.." suara anak lain, perempuan, nampaknya menyambut permintaan maaf tadi.
Suasana hening sejenak, lalu suara Ibuku terdengar kembali "Nah, begitu kan baik namanya"
Suara anak-anak kembali terdengar, kali ini mereka tertawa dan bercanda.
"Kita main tak umpet aja yuk!"
"Ayooook!"
Voila! Semudah membalikkan telapak tangan, suasana yang tadinya tegang berganti ceria kembali :)
Nampaknya, orang dewasa perlu belajar memaafkan dari anak-anak, termasuk saya :))
Thursday, May 16, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment