Sunday, July 25, 2010

memasak hari ini: mengandalkan feeling *tsaaaaah

yak.berawal dari perasaan sedih saya melihat seonggok kulit lumpia di kulkas, saya beranikan diri untuk memasaknya. Kenapa sedih?soalnya ibu saya sepertinya lupa dengan keberadaan kulit lumpia itu dan endingnya udah bisa ditebak, kulit lumpia itu baru diingat beliau dalam keadaan berjamur dan nasibnya berakhir di tempat sampah.hiks hiks

Modal nekat dan perasaan, saya sok-sokan bikin lumpia. Ibu saya lagi tidur siang sih, jadi ga bisa ditanya-tanya. Oke, saya beranikan diri membuat resep sendiri. BISMILLAH.

Hmm Isi lumpianya apa yaa? saya pun mengobrak-abrik isi kulkas. Aheey, saya menemukan 3 biji wortel. Saya parut kasar lalu ditumis sebentar dengan 1 sdt garam, 1 sdt merica bubuk dan 3 siung bawang putih. Tumis wortel itu pun saya campur dengan 5 sendok makan ebi sangrai dan 3 cabai keriting yang saya iris memanjang tipis-tipis. Saya tambahkan irisan bawang daun. Prinsipnya, memanfaatkan bahan yang tersedia. Ciaelaaaaah. Sok tau banget-bangetan pokoknya.

Okee, isi lumpia selesai saya buat. Saya bungkus dengan kulit lumpia. Hadeeeeeh, susah juga ya melipat kulit lumpia dengan rapih. Butuh kesabaran dan kelembutan supaya ga robek kulitnya karena kulit lumpia kan tipiiis banget. Saya oleskan putih telur pada bagian ujung lipatan kulit lumpia agar menempel dan ga mudah lepas saat digoreng. Huwoow.betapa pede-nya saya, saat memasak, tanpa ragu memasukan bahan demi bahan. Serasa chef Farah Quin.Wihiii!

Akhirnya tibalah saatnya menggoreng. Jujur, saya paling dodol kalo soal goreng-menggoreng sesuatu yang menggunakan kulit lumpia. Hasilnya kalo ga gosong yaa terlalu berminyak. Ahahaha. Saya nyalakan api sekecil-kecilnya, saya usahakan tidak banyak membolak-balik lumpia saat menggoreng. Hasilnya? yap, warna kuning keemasan didapat sodara-sodara! Ayeeey! Tapi BERMINYAK. T_____________T

Saya meniriskan lumpia itu cukup lama. Sampai akhirnya saya beranikan diri untuk mencoba lumpia itu. Hap. Gigitan pertama dilancarkan. dan rasanya adalah: ASIIIIIN. Huaaa. Mana saya bikin lumpia 15 biji lagi. Bisa darah tinggi semua entar. dan inilah reaksi orang rumah:

Mama: Lumayan kok is, cuma keasinan aja
Saya: ::nyengiiiir::
------------------------------------------------------------------
Papa: (nyam-nyam) enak kok is. cuma terlalu asin aja
Saya: (nyengir bahagia, karna papa ini kalo muji masakan jarang2. rada selektif gitu deh.huh ;p )
Papa: Tapi kok ini asinnya melebihi garam ya? hahahahaha
Saya: (seketika itu pula cengiran bahagia yg tadi terpatri di wajah saya LENYAP tak bersisa)
-------------------------------------------------------------------
Saya: Mi, cobain dong lumpia bikinan ogut…
Adik: Mana?
Saya: itu, di dapur
Adik: (berjalan ke dapur, lalu kembali ke hadapan saya dengan lumpia di tangan, melahap lumpia di depan saya. Begitu gigitan pertama….) Wekk! pake apaan nih??? (ekspresi muka ga karuan)
Saya: Hah?kenapa??itu ogut pakein ebi
Adik: iiih, ga suka ebiii.yakkk!! (berjalan ke dapur, dan MEMBUANG sisa lumpia ke tong sampah *Pluk)
Saya: (menangis dalam hati.HUAAAAAAAAA)
---------------------------------------------------------------------------

yah, begitulah pengalaman memasak hari ini. seru juga walau tak semua puas dengan hasilnya.ahahaha. satu pesan dari saya, kawan: EBI itu udah asin, jadi kalo udah pake ebi gausah ya pake garem2an lagi :D

SEMANGAT BELAJAR MEMASAK HAI PARA PEREMPUAAN :)

ini dia tampilan si lumpia asin :D

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com