Saturday, July 10, 2010

Kue Cincin



Hei, tau kue cincin? Aku rasa kalian tau dan mungkin sering atau setidaknya pernah menyantapnya. Kue cincin berbentuk seperti donat kecil pipih berwarna coklat dan sedikit berminyak. Biasanya kue itu aku dapat dari nenekku yang di Cianjur. Rasanya enak (emang beneran enak atau emang akunya yang hobi makan ya?hahaha).

Entah mengapa, aku membandingkan antara kue cincin dan donat J.Co. Weits, jauh ya? Tapi keduanya sama-sama enak. Hanya rasa enaknya berbeda. Di tiap gigitan donat J.Co, aku merasakan rasa enak yang ”wah”. Bagaimana tidak, aku pernah membaca di sebuah surat kabar bahwa donat J.Co terbuat dari bahan-bahan pilihan: coklat terbaik dari swiss, almond terbaik dari negara ini, tepung berkualitas tinggi yang diimpor dari negeri itu, semua bahan terbaik (mungkin) di dunia ada di dalamnya. Belum lagi tampilan J.Co yang amat-sangat menarik. Semua toppingnya dibuat sedemikian rupa supaya berseni dan berkelas.

Lalu bagaimana dengan si kue cincin? Secara tampilan, kue cincin bagaikan itik buruk rupa kalau disandingkan dengan si J.Co. Seperti gadis ndeso dibandingkan dengan tsarina Rusia.Hehehe. Jelas, tampilan kue cincin seperti yang kubilang sebelumnya, kurang menarik. Belum lagi, seringkali bentuk bulatan kue cincin pun tidak sempurna, kebanyakan peyang malah.hahaha. (eh,tau peyang ga?itu loh, bentuknya rada-rada elips, tapi kalo elips kan tetep rapih ya, kalo ini engga. Agak ngaco gimanaa gitu bentuknya. Dibilang bulat bukan, dibilang elips juga engga.). Tapi, begitu disantap, hmmmm, enak! (Yah, ini menyangkut selera sih ya, kalo menurut saya sih enak). Rasa enaknya berbeda, rasa enak yang sederhana, simpel. Tidak ada rasa coklat swiss apalagi keju mozarella, hanya ada rasa gula merah dan tekstur kuenya yang agak kasar, garing dan rasa minyaknya. Kue cincin terbuat dari adonan tepung ketan dan gula merah,dibentuk hingga menyerupai cincin, lalu digoreng. Kuulangi sekali lagi, gula merah dan tepung ketan. Hanya itu. Sederhana, bukan? Tapi tetap bisa menjadi kue yang enak karena diolah dengan tepat.

Seperti halnya kita, kalaupun kita hanya punya ”bahan-bahan” seadanya, asalkan bisa ”mengolahnya” (baca:mengoptimalkannya) dengan tepat, kita bisa menjadi sesuatu yang ”enak”, yang baik, yang oke. Tidak harus punya ini-itu. Tidak perlu pakai kosmetik ini-itu, sepatu/baju bermerk,dll. Cukup gunakan apa yang kita punya, olah sedemikian rupa, dan jadi deh ”kue” yang enak. :D Just the way you are, guys :)

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com