"Apabila kami dengan sangat meminta pendidikan dan
pengajaran bagi gadis-gadis bukanlah sekali-kali karena kami hendak menjadikan
anak-anak perempuan itu saingan orang laki-laki dalam perjuangan hidup ini,
melainkan karena kami hendak menjadikan perempuan itu lebih cakap melakukan
kewajibannya, yaitu kewajiban yang diserahkan oleh alam sendiri ke dalam
tangannya, menjadi ibu-pendidik manusia yang pertama"
"Ibulah yang menjadi pusat kehidupan rumah tangga, dan kepada ibulah terletak kewajiban pendidikan anak-anak yang berat itu: yaitu bagian pendidikan yang membentuk budi-pekertinya untuk keperluan keluarga yang lebih besar, yang dinamakan masyarakat, di mana kelak akan menjadi anggotanya. Itulah sebabnya kami minta pendidikan dan pengajaran bagi anak-anak gadis" (4 Oktober 1904).
(Kartini, Habis Gelap Terbitlah Terang)
Generasi seperti apa yang bisa diharapkan, jika pusatnya
(Ibu) tidak mengenyam pendidikan yang layak?
Ah, itulah mengapa saya kurang setuju dg istilah
"Kartini Modern". Toh pemikiran beliau pun masih relevan hingga saat
ini. :)
0 comments:
Post a Comment