Thursday, December 5, 2013

Kecewa

Kecewa.
Seberapa sering pernah kecewa, dikecewakan?

Entah mengapa beberapa hari ini saya memikirkan betapa mudahnya saya kecewa oleh hal-hal yang sebenarnya (mungkin) sepele bagi orang kebanyakan. Saya ingat, dulu sekali pernah kecewa, sangat kecewa, ketika seorang teman baik, yang “menyalin” tugas saya, memberikan tugas saya kepada teman lain tanpa seijin saya. Saya bukannya keberatan tugas saya disalin oleh teman yang lain itu. Yang buat saya keberatan adalah tugas saya berpindah tangan tanpa seijin saya. Ketika saya meminta lembar tugas saya kepada si ‘teman baik’, ia sambil lalu dan dengan santainya mengatakan“Oh, ada di si X”. Sepele ya? Tapi toh yang tertanam dalam diri saya, apapun itu, seberapa dekatpun kita dengan seseorang, meminta ijin untuk mengakses, meminta hak/ kepunyaan orang lain aturannya ya minta ijin dulu.

Saya pernah kecewa, ketika seseorang yang di awal nampak alim dan intelek, suatu saat membicarakan kejelekan orang lain. Rasanya sayang sekali jika orang secerdas dia, harus ‘jatuh’ hanya karena hal yang sebenarnya bisa dihindari itu. Dan banyak hal lagi sebenarnya yang membuat saya kecewa. Dan apakah saya frustasi karena banyaknya kekecewaan yang saya alami dalam hidup saya? Untungnya tidak. Sepertinya tidak, lebih tepatnya. Hahaha
Dulu sempat merasa marah dengan harapan-harapan saya tentang orang lain, tentang keadaan, yang tidak sesuai kenyataan. Namun suatu saat ada kejadian yang membuat saya sadar bahwa tidaklah bijak menetapkan standar tertentu, apalagi standar yang tinggi, terhadap orang lain.Tiada gading yang tak retak. Ada hal-hal yang harus kita pahami sebagai bagian dari kekhilafan sebagai manusia si tempatnya salah dan lupa, dan sayapun bukannya tidak pernah mengecewakan orang lain. Dari ceramah-ceramah agama yang saya dengar, berharap kepada selain Allah hanya akan membuat kita kecewa. Mungkin itu masalah saya, terlalu berharap banyak pada makhlukNya.
Meskipun begitu, sampai saat ini saya masih bertanya-tanya, sampai sejauh mana kita harus memaklumi, menerima kekhilafan orang lain, apalagi jika itu terjadi secara terus menerus??

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com