Awalnya, saya sempat ragu untuk membaca postingan2nya.
Khawatir nanti kebawa-bawa jadi ateis.
Setelah dibaca dan dibaca dan dibaca beberapa postingan mereka....
Bener aja.
Saya ga sanggup baca lebih banyak lagi.
Bukan karena takut kebawa-bawa ateis seperti yang saya khawatirkan sebelumnya
Tapi..........
Saya kasian.
Iya, saya kasian sama mereka.
Bertolak belakang dengan nama grup mereka yang mengusung "dialog", bagi saya isi postingan kebanyakan cuma cacian, ejekan dan hujatan pada para teis maupun agama-agama.
Dan argumen-argumen mereka menunjukkan sebegitu tertutupnya mata dan hati mereka.
Bagi saya, ga ada yang lebih mengerikan daripada ditutup mata dan hatinya oleh Allah.
Naudzubillah.
Yang paling saya ingat adalah postingan yang bunyinya mempertanyakan kegunaan naik haji. Katanya naik haji itu buang-buang duit mending dipake buat membangun bangsa (buka usaha, bikin sekolah, dsb).
Haaah, bagaimana bisa, keindahan spiritual yang mungkin akan kita dapatkan dari ibadah-ibadah yang kita jalankan saat berhaji disejajarkan dengan hal-hal seperti itu? Memangnya, siapa yang menyanggupkan kita sehingga kita bisa bertamu ke rumah Allah?
Ah.
Saya lupa.
Saya melupakan perbedaan mendasar antara saya dan mereka : keyakinan.
Yakin bahwa Allah itu ada, mengatur semuanya, merengkuh kita dalam dekapanNya, menjawab doa-doa kita........
Saya meyakini rukun iman yang enam , meski mungkin belum sempurna, dan mereka tidak.
Pengalaman ini mengingatkan saya akan nikmatNya yang tak tergantikan, yang membuat hidup saya bermakna: nikmat iman. :')
”Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yang Dia cintai dan orang yang tidak dicintai, dan Dia tidak memberikan iman kecuali kepada orang yang Dia cintai.”(HR al Hakim dari Ibnu Mas’ud).
Allah, terimakasih untuk selalu mencintai saya :')
0 comments:
Post a Comment