hari ini temanya meriang dan kepala cenat-cenut
sekaligus kesal dengan diri sendiri
karena sakit, mau ngapa-ngapain jadi lamban dan terhambat.
bukan sakitnya yang saya sesalkan,
tetapi tidak bisa menjaga kesehatan itu loh.
udah tau ga boleh telat makan,
udah tau ga boleh tidur malem sering-sering,
masih juga dilakukan.
grrrr. jitak nih ais.
*edisi ngomel-ngomel sendiri*
Friday, October 26, 2012
Children are fun :D
#1
Guru Agama (berbicara kepada murid-muridnya) : Al Kautsar apa artinya, hayooo?
Murid-murid (serentak) : Nikmat yang banyak, Bu Guruuu!
Guru: Iya, betul sekali! Nikmat dari Allah itu banyaaaak banget. Udara gratis, Matahari gratis. Coba bayangkan, gimana kalo ngga ada matahari?
Siswa X : Pake senter soalnya gelap!
Saya pun jadi lirik-lirikan sama gurunya sambil nahan ketawa xD
#2
Suatu hari, kelas 1 F ulangan matematika. Salah satu soalnya mengacu pada gambar katak yang sedang jongkok (eh, katak ga berdiri kan ya? jongkok kan dia?) di pinggir sungai. Katak itu ingin menyebrangi sungai dengan melompati batu-batu yang berjajar sedemikian rupa hingga sampai ke sebrang sungai. Di tiap batu ada angka-angka dari 1-25. Di soal, diberitahu bahwa katak akan melompat dari angka 0, 5, 10. Soal pertama meminta murid melanjutkan batu dengan angka mana saja yang harus dihinggapi katak hingga ia sampai ke sebrang sungai. Jawabannya adalah batu-batu dengan angka kelipatan 5 (15, 20, 25). Soal kedua, berbunyi: "Pola apakah yang dibentuk oleh katak?" Karena katak hinggap di batu-batu dengan angka kelipatan 5, maka jawabannya adalah Pola 5. Naah, ternyata ada beberapa yang bingung, termasuk G salah satunya:
G: Bu Ais, sini deh
A: Ya? (menghampiri G)
G: Ini maksudnya gimana? (menunjuk soal kedua)
A: Coba dibaca dari awal (sambil mikir gimana menjelaskan tanpa memberitahu clue jawaban)
G: (membacakan soal)
A: Udah? Jadi, pola apa nih yang dibentuk katak? (masih mikir jawaban yang pas)
G: (muka bingung) Ga tau, Bu...Aku bingung.
A: (adooooh, gimana ini yaa?) Oke, sekarang kamu liat deh. Katak ini mau apa?
G: Lompat.
A: Nah, dia lompatnya ke batu mana aja?
G: Batu 0,5,10,15,20,25
A: Naah, 0,5,10,15,20,25 itu pola apa?
G: (berpikir, mengernyitkan dahi) OH! Aku tau Bu! (sumringah)
A: (lega) Tuh kaan,pasti tau deh. Pola apa?
G: Pola lompat!
A: *speechless* Oke, kalo itu jawaban kamu (senyum manis dan nahan ketawa)
#3
Mencuri dengar perbincangan siswa 1 F tentang persiapan Sundanese Day esok hari.
X: Aku akan menyewa baju untuk besok.
Y: Teruuus, aku harus bilang WOW gitu?
Doh!! *tepok jidat*
#4
X dan Y adalah murid perempuan
X: Y, aku boleh menjadi sahabat kamu, ga?
Y: Boleh (mengangguk). Yuk, main! (menggandeng tangan X keluar kelas)
Unyu banget siiiih! :)
Kakak saya pernah bilang, menjadi guru mungkin penghasilannya tidak sebesar jika kita menjadi karyawati kantoran. Tapi, rasa senang dan bahagia melihat tingkah laku anak-anak itu membayar semuanya. Bener, kak. Rasanya saya mulai merasakan hal yang dikatakan kakak :) Di kelas, entah sudah berapa kali saya menahan tawa disebabkan tingkah laku mereka, ekspresi saat mengerjakan soal (ada yang bengong, berucap "AHA!" dengan mata bulat muka sumringah, sampe lirik-lirik pekerjaan teman dengan muka kepo luar biasa, dll) dan isi perbincangan mereka yang oh-so-sweet itu. Yah, meski ada aja saat-saat mereka sussah diatur dan menyebalkan bikin pengen jitak (haha), but overall they are fun! Children are fun! :D :D
Guru Agama (berbicara kepada murid-muridnya) : Al Kautsar apa artinya, hayooo?
Murid-murid (serentak) : Nikmat yang banyak, Bu Guruuu!
Guru: Iya, betul sekali! Nikmat dari Allah itu banyaaaak banget. Udara gratis, Matahari gratis. Coba bayangkan, gimana kalo ngga ada matahari?
Siswa X : Pake senter soalnya gelap!
Saya pun jadi lirik-lirikan sama gurunya sambil nahan ketawa xD
#2
Suatu hari, kelas 1 F ulangan matematika. Salah satu soalnya mengacu pada gambar katak yang sedang jongkok (eh, katak ga berdiri kan ya? jongkok kan dia?) di pinggir sungai. Katak itu ingin menyebrangi sungai dengan melompati batu-batu yang berjajar sedemikian rupa hingga sampai ke sebrang sungai. Di tiap batu ada angka-angka dari 1-25. Di soal, diberitahu bahwa katak akan melompat dari angka 0, 5, 10. Soal pertama meminta murid melanjutkan batu dengan angka mana saja yang harus dihinggapi katak hingga ia sampai ke sebrang sungai. Jawabannya adalah batu-batu dengan angka kelipatan 5 (15, 20, 25). Soal kedua, berbunyi: "Pola apakah yang dibentuk oleh katak?" Karena katak hinggap di batu-batu dengan angka kelipatan 5, maka jawabannya adalah Pola 5. Naah, ternyata ada beberapa yang bingung, termasuk G salah satunya:
G: Bu Ais, sini deh
A: Ya? (menghampiri G)
G: Ini maksudnya gimana? (menunjuk soal kedua)
A: Coba dibaca dari awal (sambil mikir gimana menjelaskan tanpa memberitahu clue jawaban)
G: (membacakan soal)
A: Udah? Jadi, pola apa nih yang dibentuk katak? (masih mikir jawaban yang pas)
G: (muka bingung) Ga tau, Bu...Aku bingung.
A: (adooooh, gimana ini yaa?) Oke, sekarang kamu liat deh. Katak ini mau apa?
G: Lompat.
A: Nah, dia lompatnya ke batu mana aja?
G: Batu 0,5,10,15,20,25
A: Naah, 0,5,10,15,20,25 itu pola apa?
G: (berpikir, mengernyitkan dahi) OH! Aku tau Bu! (sumringah)
A: (lega) Tuh kaan,pasti tau deh. Pola apa?
G: Pola lompat!
A: *speechless* Oke, kalo itu jawaban kamu (senyum manis dan nahan ketawa)
#3
Mencuri dengar perbincangan siswa 1 F tentang persiapan Sundanese Day esok hari.
X: Aku akan menyewa baju untuk besok.
Y: Teruuus, aku harus bilang WOW gitu?
Doh!! *tepok jidat*
#4
X dan Y adalah murid perempuan
X: Y, aku boleh menjadi sahabat kamu, ga?
Y: Boleh (mengangguk). Yuk, main! (menggandeng tangan X keluar kelas)
Unyu banget siiiih! :)
Kakak saya pernah bilang, menjadi guru mungkin penghasilannya tidak sebesar jika kita menjadi karyawati kantoran. Tapi, rasa senang dan bahagia melihat tingkah laku anak-anak itu membayar semuanya. Bener, kak. Rasanya saya mulai merasakan hal yang dikatakan kakak :) Di kelas, entah sudah berapa kali saya menahan tawa disebabkan tingkah laku mereka, ekspresi saat mengerjakan soal (ada yang bengong, berucap "AHA!" dengan mata bulat muka sumringah, sampe lirik-lirik pekerjaan teman dengan muka kepo luar biasa, dll) dan isi perbincangan mereka yang oh-so-sweet itu. Yah, meski ada aja saat-saat mereka sussah diatur dan menyebalkan bikin pengen jitak (haha), but overall they are fun! Children are fun! :D :D
tidak memaksa
kita memang wajib menyampaikan mana yang benar.
tapi menyampaikan yang benar tidak sama dengan memaksa.
biarlah,hidayah itu menjadi urusanNya.
doakan saja.
tapi menyampaikan yang benar tidak sama dengan memaksa.
biarlah,hidayah itu menjadi urusanNya.
doakan saja.
Labels:
random
Sunday, October 21, 2012
Countdown to 171112 #1
17 November masih lama euy. Artinya papah-mamah masih lama pulangnya.
Ga apa, yang penting maksimal ibadahnya di sana dan menjadi haji/hajjah mabrur :)
Kalau sebelumnya saya berkisah tentang kekacauan rumah tangga dalam hal logistik (baca: MASAK) karena ditinggal mamah, sekarang saya mau cerita kalau urusan yang lalu itu....masih kacau juga. wkwkwk.
Eh tapi alhamdulillah ada kemajuan menu:
* telur balado
* sop ayam
* perkedel kentang ayam
Urusan rasa sih wallahua'lam. HAHAHAHA
Ga apa aiiiis, yang penting tau caranya dulu, rasa akan sempurna seiring dengan berjalannya waktu #tsaah
AH. BESOK SENIIIIIN~
*tarikselimut*
Ga apa, yang penting maksimal ibadahnya di sana dan menjadi haji/hajjah mabrur :)
Kalau sebelumnya saya berkisah tentang kekacauan rumah tangga dalam hal logistik (baca: MASAK) karena ditinggal mamah, sekarang saya mau cerita kalau urusan yang lalu itu....masih kacau juga. wkwkwk.
Eh tapi alhamdulillah ada kemajuan menu:
* telur balado
* sop ayam
* perkedel kentang ayam
Urusan rasa sih wallahua'lam. HAHAHAHA
Ga apa aiiiis, yang penting tau caranya dulu, rasa akan sempurna seiring dengan berjalannya waktu #tsaah
AH. BESOK SENIIIIIN~
*tarikselimut*
Labels:
ini aku
Saturday, October 20, 2012
Paling Susah
Ternyata, yang paling susah dalam perjalanan menjadi pendidik yang baik adalah tega dan untuk tega harus bisa nahan ketawa, selucu apapun anak itu mukanya, suaranya.
Ah, ini nih titik lemah saya.
Semangat belajar terus menjadi pendidik yang tega, tega membiarkan anaknya tumbuh mandiri dan cerdas! :)
I Love This School :)
Sampai Jumat kemarin,sudah genap seminggu saya magang di Sekolah Tara Salvia, Bintaro.
Saya magang jadi asisten guru yang rada gabut.
Kenapa rada gabut? Ya soalnya tiap kelasnya udah ada dua orang guru sebenernya.
Jadilah saya menemani anak belajar, memastikan dan mengingatkan anak untuk tetap dispilin mengerjakan tugas dan bantu-bantu administrasi kelas. Pernah juga sih gantiin guru yang ga masuk. Tapi tetep ga memberikan materi.
Alhamdulillah teteep, daripada lumutan diem aja di rumah. Hehehe.
Waktu pertama kali datang untuk interview (sebelum magang), saya sudah jatuh cinta sama sekolah ini.
Bangunannya unik. Apalagi lobi utama, dindingnya kaca, jadi terbuka dan penglihatan jadi lebih leluasa.
Halamannya cukup luas dengan pepohonan di pinggir-pinggirnya. Kebayang ga sih anak-anak berlarian riang bermain ke sana kemari? :)
Dan, yang paling saya suka, sekolah ini banyak memajang hasil karya anaknya.
Entah itu poster, buku cerita, pohon keluarga, dan lain-lain.
Hal ini mengingatkan akan masa kecil saya, dimana papah membiasakan kami menulis cerita hampir setiap minggunya, menyediakan papan di sisi belakang lemari untuk memajang cerita, gambar, apapun hasil karya saya, adik dan kakak maupun tetangga yang main ke rumah. It feels like I go back to one of my childhood's episode :')
Selain bangunannya unik, segala sudut ruangan terlihat rapih dan bersih.
Kelas-kelasnya juga terlihat terang, dan bersih.
Pokoknya terlihat sangat baik pengaturan cahaya, interior dan desain gedung-gedung sekolahnya itu.
Dan akhirnyaa, tiba juga hari pertama magang!
Jeng jeng jeng....Kyaaaa!! Murid-murid 1 F, kelas pertama yang saya masuki, imut-imut bangeeet >.<
First love saya di kelas itu ada dua.
Pertama, seorang anak perempuan berkulit putih, rambutnya ikal pendek.
Wajahnya smiley face banget. Cantiiik.
Lucunya, entah kenapa, tiap hari menanyakan hal yang sama kepada guru kelasnya:
"Bu Fanny, hari ini aku pulang sama siapa?"
atau sekedar memberikan info:
"Bu Fanny, hari ini mobil jemputanku warna merah"
Dikatakan dengan muka yang polooooos banget.
Kalau udah gitu, guru kelasnya biasanya menanggapi:
"Chessa, kemarin-kemarin pulang sama siapa?"
"Aku? Mmm..pulang sama Owen?"
"Nah, kan tiap hari juga pulangnya sama Owen. Berarti hari ini juga, kan?"
dan Chessa biasanya nyengir. Cengiran khas Chessa :D
Pernah suatu hari, Chessa mendatangi saya dan dengan muka polosnya bilang:
"Bu Ais, kenapa sih semuanya pada ngerebutin aku? Semuanya pada nempel-nempel sama aku"
Dan saya cuma bisa menahan tawa.
Pede banget sih Chessaaaa! Hahahaha. Gemeeeess *cubit cubit*
Yang kedua, anak perempuan juga. Namanya Yasmin.
Rambutnya kayak Dora The Explorer.
Kulitnya sedikit sawo matang, dan suaranya itu lovely bangett.
Udah gitu anaknya ekspresif, mirip banget sama keponakan sayaa :D :D
Pernah, saya lihat Yasmin yang biasanya enerjik dan riang mendadak sedikit murung saat waktu lunch.
Ooo, ternyata, Yasmin sedang dihukum sama bunda-nya tidak dibekali lunch karena Yasmin sering tidak menghabiskan lunch-nya.
Waktu itu saya pikir, tega banget ini bunda-nya sampe kasih hukuman begitu.
Eh taunya cukup efektif loh.
Setelah itu Yasmin jadi menghabiskan lunch-nya.
Wooow, boleh nih jadi referensi buat jadi ibu ntar :p
Masalahnya, tega apa engga kita sebagai significant others (Orangtua/Guru/Pengasuh) memberikan hukuman pada anak. Wainiii nih. Harus belajar "tega" sama anak! *pasang tampang angker, tapi gagal karena susah nahan ketawa -_- *
Ohiya, terkait dengan pengajaran di kelas, dua minggu ini saya memfokuskan diri untuk mengamati manajemen kelas yang dilakukan oleh guru. Apa itu manajemen kelas? IMHO, intinya sih bagaimana guru mengelola kelas agar kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif dan materi dapat diterima anak secara optimal.
Klarifikasi
pemahaman anak terhadap instruksi yang diberikan dan kesepakatan kelas sebelum
pengerjaan tugas dapat meminimalisir perilaku yang tidak diharapkan dari siswa.
Contohnya, guru berkata: “Ibu akan menerangkan bagaimana mengerjakan tugas ini.
Dengarkan baik-baik agar nanti ketika mengerjakan tidak lagi bertanya”. Ketika
nantinya siswa tidak mendengarkan dengan baik lalu menanyakan hal yang sudah
dijelaskan di awal saat mengerjakan tugas, guru dapat mengacuhkannya sehingga
ia belajar untuk mendengarkan dengan baik instruksi yang diberikan dan tertib
saat mengerjakan tugas
Saya magang jadi asisten guru yang rada gabut.
Kenapa rada gabut? Ya soalnya tiap kelasnya udah ada dua orang guru sebenernya.
Jadilah saya menemani anak belajar, memastikan dan mengingatkan anak untuk tetap dispilin mengerjakan tugas dan bantu-bantu administrasi kelas. Pernah juga sih gantiin guru yang ga masuk. Tapi tetep ga memberikan materi.
Alhamdulillah teteep, daripada lumutan diem aja di rumah. Hehehe.
Waktu pertama kali datang untuk interview (sebelum magang), saya sudah jatuh cinta sama sekolah ini.
Bangunannya unik. Apalagi lobi utama, dindingnya kaca, jadi terbuka dan penglihatan jadi lebih leluasa.
Halamannya cukup luas dengan pepohonan di pinggir-pinggirnya. Kebayang ga sih anak-anak berlarian riang bermain ke sana kemari? :)
Dan, yang paling saya suka, sekolah ini banyak memajang hasil karya anaknya.
Entah itu poster, buku cerita, pohon keluarga, dan lain-lain.
Hal ini mengingatkan akan masa kecil saya, dimana papah membiasakan kami menulis cerita hampir setiap minggunya, menyediakan papan di sisi belakang lemari untuk memajang cerita, gambar, apapun hasil karya saya, adik dan kakak maupun tetangga yang main ke rumah. It feels like I go back to one of my childhood's episode :')
Selain bangunannya unik, segala sudut ruangan terlihat rapih dan bersih.
Kelas-kelasnya juga terlihat terang, dan bersih.
Pokoknya terlihat sangat baik pengaturan cahaya, interior dan desain gedung-gedung sekolahnya itu.
Dan akhirnyaa, tiba juga hari pertama magang!
Jeng jeng jeng....Kyaaaa!! Murid-murid 1 F, kelas pertama yang saya masuki, imut-imut bangeeet >.<
First love saya di kelas itu ada dua.
Pertama, seorang anak perempuan berkulit putih, rambutnya ikal pendek.
Wajahnya smiley face banget. Cantiiik.
Lucunya, entah kenapa, tiap hari menanyakan hal yang sama kepada guru kelasnya:
"Bu Fanny, hari ini aku pulang sama siapa?"
atau sekedar memberikan info:
"Bu Fanny, hari ini mobil jemputanku warna merah"
Dikatakan dengan muka yang polooooos banget.
Kalau udah gitu, guru kelasnya biasanya menanggapi:
"Chessa, kemarin-kemarin pulang sama siapa?"
"Aku? Mmm..pulang sama Owen?"
"Nah, kan tiap hari juga pulangnya sama Owen. Berarti hari ini juga, kan?"
dan Chessa biasanya nyengir. Cengiran khas Chessa :D
Pernah suatu hari, Chessa mendatangi saya dan dengan muka polosnya bilang:
"Bu Ais, kenapa sih semuanya pada ngerebutin aku? Semuanya pada nempel-nempel sama aku"
Dan saya cuma bisa menahan tawa.
Pede banget sih Chessaaaa! Hahahaha. Gemeeeess *cubit cubit*
Yang kedua, anak perempuan juga. Namanya Yasmin.
Rambutnya kayak Dora The Explorer.
Kulitnya sedikit sawo matang, dan suaranya itu lovely bangett.
Udah gitu anaknya ekspresif, mirip banget sama keponakan sayaa :D :D
Pernah, saya lihat Yasmin yang biasanya enerjik dan riang mendadak sedikit murung saat waktu lunch.
Ooo, ternyata, Yasmin sedang dihukum sama bunda-nya tidak dibekali lunch karena Yasmin sering tidak menghabiskan lunch-nya.
Waktu itu saya pikir, tega banget ini bunda-nya sampe kasih hukuman begitu.
Eh taunya cukup efektif loh.
Setelah itu Yasmin jadi menghabiskan lunch-nya.
Wooow, boleh nih jadi referensi buat jadi ibu ntar :p
Masalahnya, tega apa engga kita sebagai significant others (Orangtua/Guru/Pengasuh) memberikan hukuman pada anak. Wainiii nih. Harus belajar "tega" sama anak! *pasang tampang angker, tapi gagal karena susah nahan ketawa -_- *
Ohiya, terkait dengan pengajaran di kelas, dua minggu ini saya memfokuskan diri untuk mengamati manajemen kelas yang dilakukan oleh guru. Apa itu manajemen kelas? IMHO, intinya sih bagaimana guru mengelola kelas agar kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif dan materi dapat diterima anak secara optimal.
Dari hasil pengamatan, ada beberapa hal menarik yang saya dapat terkait manajemen kelas,
khususnya di level bawah (kelas 1):
1 Mengatasi
suasana yang tidak kondusif untuk belajar (siswa tidak tertib, teralih
perhatiannya, dll), cara yang dapat dilakukan adalah:
· Mengajak
siswa bertepuk tangan 1/2/3 kali. Prakteknya begini, ketika siswa ribut, guru
bertepuk tangan sebanyak 2 kali, lalu siswa mengikuti. Guru kemudian bertepuk 3
kali, siswa mengikuti. Begitu seterusnya sampai dirasa situasi sudah kondusif.
Tapi untuk yang ini sudah dibuat kesepakatan kelas sebelumnya, jika guru
bertepuk tangan, siswa wajib mengikuti.
· Menukar
posisi duduk. Misalnya diatur sesuai kemampuan, yang cepat menangkap materi dipasangkan
dengan yang kemampuannya setara, begitupun sebaliknya.
· Memberikan
pilihan dengan konsekuensinya, contoh: “Sudah siap belajar? atau mau berbaris
lagi di luar kelas?”
· Mengingatkan
siswa akan aturan kelas (class beliefs) yang sudah disepakati sebelum
kegiatan belajar berlangsung. Contohnya, menghargai guru dan teman,
mendengarkan ketika ada orang yang berbicara, dsb.
2 Memberitahukan kepada siswa mengenai perilaku
yang diharapkan tanpa menceramahi siswa secara langsung, dengan :
·
Memuji siswa yang berperilaku baik (tertib) di
hadapan siswa yang lain.
·
Mengucapkan “thank you ...(nama siswa)” kepada
siswa yang duduknya rapih.
·
Mempersilahkan siswa yang duduknya tertib untuk
terlebih dulu keluar kelas/ ke kantin
3 Mempersiapkan siswa untuk belajar. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengingatkan siswa akan materi sebelumnya melalui diskusi
kelas, kemudian dapat dilakukan aktivitas yang menyenangkan seperti bernyanyi
tetapi tetap berkaitan dengan materi selanjutnya (contoh : bernyanyi ‘five
little monkeys’ ketika akan belajar materi pengurangan pada pelajaran
matematika). Kegiatan yang menyenangkan bisa juga memberikan contoh-contoh yang
familiar dan diidolakan anak, seperti tokoh animasi, dll. Hal tersebut saya
lihat cukup memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada kegiatan belajar
Yak, sekian dulu laporan magang minggu ini.
Doakan saya ya temaaan, niat saya magang memang untuk belajar banyak hal tentang mendidik anak dan sekolah tentunya. Semoga :)
Labels:
magang
Monday, October 15, 2012
Susu Coklat Hangat
Rasa kecewa yang timbul sore ini terobati lewat kehangatan segelas susu coklat.
Alhamdulillah :)
Alhamdulillah :)
Labels:
ini aku
Sunday, October 14, 2012
What A Week
Sampai dengan detik ini, sudah genap seminggu saya ditinggal orangtua pergi haji.
Sebagai perempuan satu-satunya di rumah (ditemani dengan kakak dan adik laki-laki), saya diamanahkan Ibu untuk mengatur segala urusan rumah tangga, mulai dari beberes rumah, mengatur asupan anggota keluarga, dan mengatur pengeluaran tentunya.
Masalah beberes rumah sih kecil #jumawa
Yang paling bikin puyeng ternyata....
...............BELANJA dan MASAK...............
Waktu ngekos, belanja ya belanja aja. Ambil barang belanjaan sesuai selera pribadi.
Sekarang? Ooo tidak bisa! *Sule Mode: ON*
Ya, saya harus memikirkan kira-kira kakak dan adik saya mau dimasakin ini apa engga ya? Atau misalnya ketika saya ingin membeli selai blueberry (i love blueberry flavour!) , saya harus memikirkan apakah kakak-adik saya suka juga, atau apakah mereka terbiasa sarapan dengan roti/ quaker oat seperti saya dulu saat masih ngekos (mikirnya sih biar gampang dan praktis sarapan dengan itu, EH TAUNYA pada ga biasaa. Pada maunya nasi aja, yang artinya saya harus masak pagi-pagi.Huuu :p ).
Mikirin mau masak apa, itu ternyata bikin lieur (pusing) juga.
Apalagi untuk yang belum mahir memasak seperti saya, jadi kurang banyak referensi.
Pantes Ibu saya terkadang mengeluh karena bingung mau masak apa.
Hiks. Sekarang aku merasakannya, mamaah :'(
Paling ngerasa 'gagal' waktu adik saya pulang, dan nasinya belum mateng. Telat masak nasi karena keasikan beberes dapur dan bersihin kamar. Rasanya kok nyediain nasi aja telaaaat. huhuhuhu.
Dan tambah merasa bersalah ketika adik saya itu masak mie goreng sebagai gantinya.
Hiks. Maaf yaa :(
Yang rada kocak sekaligus #jleb , waktu saya bikin nasi goreng smoked-beef, pakai bumbu instan tapi :p
Kakak : Is, ini nasi goreng pake bumbu beli ya?
Saya: *nyengir* iya, kenapa gitu?
Kakak: Pantesan. Canggih amat lw bisa masak begini. Hahaha *tapi tetep dimakan nasgornya.huuu!*
Saya: sendal mana sendal???!! >> pengen nimpuk
Seminggu ini, rasanya cukup kacau balau untuk urusan logistik rumah tangga nih.
*menghela nafas panjang*
AH. Tapi kan ini bisa jadi sarana belajar menjadi ibu rumah tangga nantinyaa! Kyaaa~
*kalo urusan beginian aja, langsung semangat*
FIGHTIIING!
Oh iyaa, besok hari pertama magang di sekolah.
Ga sabarrr tapi deg-deg an juga.
HAAAAAAAAAAAH!! *teriak, buang nervous*
Ya Allah, semoga murid-muridnya menyukaiku dan bisa belajar banyak. aamiiin
Sebagai perempuan satu-satunya di rumah (ditemani dengan kakak dan adik laki-laki), saya diamanahkan Ibu untuk mengatur segala urusan rumah tangga, mulai dari beberes rumah, mengatur asupan anggota keluarga, dan mengatur pengeluaran tentunya.
Masalah beberes rumah sih kecil #jumawa
Yang paling bikin puyeng ternyata....
...............BELANJA dan MASAK...............
Waktu ngekos, belanja ya belanja aja. Ambil barang belanjaan sesuai selera pribadi.
Sekarang? Ooo tidak bisa! *Sule Mode: ON*
Ya, saya harus memikirkan kira-kira kakak dan adik saya mau dimasakin ini apa engga ya? Atau misalnya ketika saya ingin membeli selai blueberry (i love blueberry flavour!) , saya harus memikirkan apakah kakak-adik saya suka juga, atau apakah mereka terbiasa sarapan dengan roti/ quaker oat seperti saya dulu saat masih ngekos (mikirnya sih biar gampang dan praktis sarapan dengan itu, EH TAUNYA pada ga biasaa. Pada maunya nasi aja, yang artinya saya harus masak pagi-pagi.Huuu :p ).
Mikirin mau masak apa, itu ternyata bikin lieur (pusing) juga.
Apalagi untuk yang belum mahir memasak seperti saya, jadi kurang banyak referensi.
Pantes Ibu saya terkadang mengeluh karena bingung mau masak apa.
Hiks. Sekarang aku merasakannya, mamaah :'(
Paling ngerasa 'gagal' waktu adik saya pulang, dan nasinya belum mateng. Telat masak nasi karena keasikan beberes dapur dan bersihin kamar. Rasanya kok nyediain nasi aja telaaaat. huhuhuhu.
Dan tambah merasa bersalah ketika adik saya itu masak mie goreng sebagai gantinya.
Hiks. Maaf yaa :(
Yang rada kocak sekaligus #jleb , waktu saya bikin nasi goreng smoked-beef, pakai bumbu instan tapi :p
Kakak : Is, ini nasi goreng pake bumbu beli ya?
Saya: *nyengir* iya, kenapa gitu?
Kakak: Pantesan. Canggih amat lw bisa masak begini. Hahaha *tapi tetep dimakan nasgornya.huuu!*
Saya: sendal mana sendal???!! >> pengen nimpuk
Seminggu ini, rasanya cukup kacau balau untuk urusan logistik rumah tangga nih.
*menghela nafas panjang*
AH. Tapi kan ini bisa jadi sarana belajar menjadi ibu rumah tangga nantinyaa! Kyaaa~
*kalo urusan beginian aja, langsung semangat*
FIGHTIIING!
Oh iyaa, besok hari pertama magang di sekolah.
Ga sabarrr tapi deg-deg an juga.
HAAAAAAAAAAAH!! *teriak, buang nervous*
Ya Allah, semoga murid-muridnya menyukaiku dan bisa belajar banyak. aamiiin
Labels:
ini aku
Friday, October 12, 2012
Dua Sisi Rel Kereta Api
Hubungan yang baik itu bukan seperti dua sisi rel kereta api. Beriringan tapi tak pernah menemukan titik temu, berdekatan tapi selalu terbentang jarak, dan setiap sisinya harus berada di posisi masing-masing, tidak boleh berdekatan karena akan saling menyakiti.@rezkiapriliya dalam Dua Karakter
:
Labels:
all u need is love :)
Nikmat Iman itu :')
Beberapa hari yang lalu, karena penasaran, saya melihat-lihat sebuah grup di Facebook yang isinya pertanyaan dan pernyataan para ateis yang ditujukan kepada teis.
Awalnya, saya sempat ragu untuk membaca postingan2nya.
Khawatir nanti kebawa-bawa jadi ateis.
Setelah dibaca dan dibaca dan dibaca beberapa postingan mereka....
Bener aja.
Saya ga sanggup baca lebih banyak lagi.
Bukan karena takut kebawa-bawa ateis seperti yang saya khawatirkan sebelumnya
Tapi..........
Saya kasian.
Iya, saya kasian sama mereka.
Bertolak belakang dengan nama grup mereka yang mengusung "dialog", bagi saya isi postingan kebanyakan cuma cacian, ejekan dan hujatan pada para teis maupun agama-agama.
Dan argumen-argumen mereka menunjukkan sebegitu tertutupnya mata dan hati mereka.
Bagi saya, ga ada yang lebih mengerikan daripada ditutup mata dan hatinya oleh Allah.
Naudzubillah.
Yang paling saya ingat adalah postingan yang bunyinya mempertanyakan kegunaan naik haji. Katanya naik haji itu buang-buang duit mending dipake buat membangun bangsa (buka usaha, bikin sekolah, dsb).
Haaah, bagaimana bisa, keindahan spiritual yang mungkin akan kita dapatkan dari ibadah-ibadah yang kita jalankan saat berhaji disejajarkan dengan hal-hal seperti itu? Memangnya, siapa yang menyanggupkan kita sehingga kita bisa bertamu ke rumah Allah?
Ah.
Saya lupa.
Saya melupakan perbedaan mendasar antara saya dan mereka : keyakinan.
Yakin bahwa Allah itu ada, mengatur semuanya, merengkuh kita dalam dekapanNya, menjawab doa-doa kita........
Saya meyakini rukun iman yang enam , meski mungkin belum sempurna, dan mereka tidak.
Pengalaman ini mengingatkan saya akan nikmatNya yang tak tergantikan, yang membuat hidup saya bermakna: nikmat iman. :')
Allah, terimakasih untuk selalu mencintai saya :')
Awalnya, saya sempat ragu untuk membaca postingan2nya.
Khawatir nanti kebawa-bawa jadi ateis.
Setelah dibaca dan dibaca dan dibaca beberapa postingan mereka....
Bener aja.
Saya ga sanggup baca lebih banyak lagi.
Bukan karena takut kebawa-bawa ateis seperti yang saya khawatirkan sebelumnya
Tapi..........
Saya kasian.
Iya, saya kasian sama mereka.
Bertolak belakang dengan nama grup mereka yang mengusung "dialog", bagi saya isi postingan kebanyakan cuma cacian, ejekan dan hujatan pada para teis maupun agama-agama.
Dan argumen-argumen mereka menunjukkan sebegitu tertutupnya mata dan hati mereka.
Bagi saya, ga ada yang lebih mengerikan daripada ditutup mata dan hatinya oleh Allah.
Naudzubillah.
Yang paling saya ingat adalah postingan yang bunyinya mempertanyakan kegunaan naik haji. Katanya naik haji itu buang-buang duit mending dipake buat membangun bangsa (buka usaha, bikin sekolah, dsb).
Haaah, bagaimana bisa, keindahan spiritual yang mungkin akan kita dapatkan dari ibadah-ibadah yang kita jalankan saat berhaji disejajarkan dengan hal-hal seperti itu? Memangnya, siapa yang menyanggupkan kita sehingga kita bisa bertamu ke rumah Allah?
Ah.
Saya lupa.
Saya melupakan perbedaan mendasar antara saya dan mereka : keyakinan.
Yakin bahwa Allah itu ada, mengatur semuanya, merengkuh kita dalam dekapanNya, menjawab doa-doa kita........
Saya meyakini rukun iman yang enam , meski mungkin belum sempurna, dan mereka tidak.
Pengalaman ini mengingatkan saya akan nikmatNya yang tak tergantikan, yang membuat hidup saya bermakna: nikmat iman. :')
”Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yang Dia cintai dan orang yang tidak dicintai, dan Dia tidak memberikan iman kecuali kepada orang yang Dia cintai.”(HR al Hakim dari Ibnu Mas’ud).
Allah, terimakasih untuk selalu mencintai saya :')
Labels:
islam :'')
Thursday, October 11, 2012
Blog dan Pencitraan
selalu suka blogwalking ke @aisyah_ibadi sm si @selfiandriani genuine dan tulus bgt tulisannya, ga tipu tipu pencitraan :pIni mention-an dari temen saya di twitter.
Baca ini, jadi mikir setelah cekikikan sebentar.
Emangnya, ada ya yang menggunakan blog untuk pencitraan?
Kecuali dia CaKa BEM dan lain-lainnya itu ya.
Mereka-mereka sih emang perlu, biar jualannya laku :p
IMHO, blog itu dibuat karena (umumnya) motif-motif berikut ini:
1. Sebagai Wadah
Blog dibuat sebagai wadah menampung luapan-luapan emosi dan pikiran yang dirasakan. Kalo bahasa-nya anak psikologi, sarana katarsis mungkin yaa.
2. Berbagi Informasi
3. Tugas Sekolah/ Kuliah (Hahahaha. Eh, ada kaaan yang kayak gini? Hayo ngaku! :p )
Saya pribadi sih lebih ke poin pertama, walau seringkali mampir ke poin kedua dan sekali-sekalinya pernah juga ke poin tiga *Yeee, itu sih semuanya!*
dan mungkin, meski enggan, akan saya tambahkan poin keempat:
4. Pencitraan
Hmmm, saya ga bisa menyalahkan (dan memang ga berhak) mereka-mereka yang mungkin berada di poin keempat.
Cuma heran aja sih, pake topeng melulu, emangnya ga pengap ya? :D
*Btw, emangnya indikator (tulisan) blog yg pencitraan kayak apa? #JustAsk*
Labels:
ini aku
Tuesday, October 9, 2012
Saturday, October 6, 2012
Rehat
Rehat dari ngerjain verbatim, dengerin Love Me Do - Beatles feat. Baby I'm Yours - Arctic Monkeys.
:)
Love, love me do! You know I love you. I'll always be true!. So pleeeeease, Love me do~
lanjut
Baby, I'm yours (Baby, I'm yours)
And I'll be yours until the sun no longer shines,
Yours, until the poets run out of rhyme
In other words, until the end of time
*nyanyi dalem hati, di samping, di kasur, ponakan lagi tidur soalnyaa. kasiaan lagi batuk-batuk. Cepet sehat yah dedeee*
VERBATIM KERJAKAN DULU SANAH!
*waks,masi 30menitan lagi*
Labels:
ini aku
Subscribe to:
Posts (Atom)