err.karena belom selesai magang, saya putuskan untuk menunda postingan ttg anak-anak mandiga karenaa saya belom melihat keunikan semua siswanya :D
#1
"Bu Ais, tolong awasi A yah, biasanya dia pipis dulu sebelum masuk kelas" kata Bu Siti menunjuk ke siswa yang baru saja datang. Oh oke, pagi ini saya mengawali magang dengan menemani siswa pipiis. Baiklah. Saya pun menghampiri anak itu. Oh iya, fyi anak itu laki-laki ya. heheh
Berikut adalah percakapan antara saya (S) dan si Anak (A)
A: (beranjak menuju wc, membuka celana.)
Eww, saya melihat "sesuatu" yang terakhir kali saya lihat punya sepupu saya
Loh, loh tapi dia kok ga pegang "anu" nya lalu mengarahkannya ke lobang WC sih??
(biasanya saya melihat kakak dan adik saya kalo pipis seperti itu soalnya. Saya liatnya waktu kecil yaa.ehehehe)
Waduuh, cilaka 13 inih. bisa ngapret kemana-mana air pipisnya. Masa iya mau saya pegang terus saya arahkan? Pegang dengan tangan saya? Ewww.Agak segan juga, itu barang yang amat pribadi soalnya.
Akhirnya, dia pun pipis, dan benar saja, air pipisnya ngapret kemana-mana. aduuh,kasian kan kalo yang mau pipis berikutnya.akhir cerita, saya bersihkan sebersih-bersihnya kamar mandi itu.huhuhuhuu
#2
Yay! akhirnya tiba juga giliran observasi kelas. Mata pelajaran hari ini adalah aplikasi. Kegiatannya, para siswa berperan sebagai "ibu-ibu" (siswi deng, karena yang saya observasi kelas siang dimana semua muridnya adalah perempuan. sebaliknya dengan kelas pagi *di mandiga ada kelas pagi dan kelas siang*) sedangkan guru berperan sebagai petugas kelurahan. Ceritanya "ibu-ibu" ini sedang antri untuk membuat KTP. Mereka diminta menulis nama, tanggal dan sekolah. Sulit bagi saya untuk menggambarkan kejadian waktu itu lewat kata-kata. Yang jelas, menyenangkan sekali mengobservasi kegiatan ini. Apalagi siswi yang bernama Aini. Waaw, dia favorit saya. Suaranya lembuut sekali. ekspresinya juga suka lucu :D anak-anak ini serius sekali (beberapa sih) berperan sebagai ibu-ibu. Salut deh sama sekolah mandiga, pelajarannya dibungkus sedemikian rupa sehingga (menurut saya) tidak membosankan :D
#3
pada suatu hari, saya diminta mengawasi dan mengingatkan Dio, salah satu siswa mandiga, untuk segera membereskan bekas makannya. Saat saya ingatkan: "Dio, ayo segera dibereskan bekas makannya", ia berusaha meraih tangan saya. Ternyata dia mengajak saya untuk tos jempol, dimana ia menyentuhkan jempolnya ke jempol saya. Lalu dengan segera dia membereskan bekas makannya. Ah Diooo, kamu ada-ada aja deh :D
#4
Selesai memakai komputer sekolah, ternyata ada anak yang sedari tadi mengawasi saya. Ya, dia mau main games di komputer. Begitu saya meninggalkan komputer, ia segera menghampiri komputer lalu memainkan games. Namun sayang, baru sebentar menyentuh keyboard komputer, ia dipanggil mamanya untuk terapi. Tentu saja ia mengeluh, menolak meninggalkan komputer. Ibunya pun mengancam bahwa ia boleh bermain komputer itu, tapi tidak diijinkan bermain laptop di rumah. O ow, tentu saja anak itu patuh ("okey mom, okee.aku selesai nih"). ia menghampiri ibunya, namun tak lama ia kembali menuju komputer. Tentu saja sang ibu mengeluarkan ancamannya lagi. Anak itu lalu menghampiri saya "Tuh kan, gara-gara kamu sih (dia menuduh saya sbg penyebab dia tak sempat main komputer.DOH!) ... (lalu dia tampak berpikir, mencoba menyebut nama saya yang tentu saja belum dia tahu).... si pipi chubby!!" WHAT? seumur idup baru ada nih bocah yang manggil saya begitu. Padahal dia gendut dan CHUBBY juga pipinya -___-a
0 comments:
Post a Comment