Teman saya ini, cukup banyak penggemar-nya. Dan bukan penggemar yang sembarangan, yang ngajak pacaran aja, tapi serius ingin mengakhiri tahap penjajakan dengan pernikahan. Jenis penggemarnya umumnya sama, lelaki-lelaki sopan yang mengerti kalo perempuan targetnya ini cukup menjaga interaksinya dengan lawan jenis. Tapi, cuma satu, yang sedari awal 'ketahuan' suka sama si perempuan menyatakan keseriusannya, menanyakan kira-kira kapan kesiapan perempuan untuk dinikahi. Waktu ditanya tentang itu, perempuan ini sedang menyelesaikan skripsi dan rencana menikah masih jauh dari bayangannya. Hubungan mereka berjalan seperti biasa, tidak ada perlakuan yang istimewa dari perempuan, maupun sebaliknya. Mereka berinteraksi jika memang ada yang perlu dibicarakan dan bertemu jika memang ada kegiatan bareng. Tepatnya, kalo si perempuan mengadakan kegiatan/ butuh bantuan untuk kegiatan tertentu, ya si lelaki ini ikutan :p Kalo ketemu ya interaksinya cair, baik si perempuan maupun laki-laki sama-sama santai (mmm, si perempuan terkesan cuek menjurus judes malah. hahaha ). Ga saklek banget dalam menjaga interaksinya, tapi juga ga nyari-nyari kesempatan buat ngajak ngobrol ngalor-ngidul ga jelas (modus). Biasa aja, seperti dengan teman. Kira-kira setahun setelah lulus kuliah, lelaki itu menanyakan kembali kesiapan perempuan. entah mengapa si perempuan ini, menjadi galau dan mulai menimbang-nimbang. Kalo kata temen saya ini sih, dia merasa kayaknya kok laki-laki ini gigih usahanya (tsaaah!). Dia tau, ada (beberapa) laki-laki lain yang suka sama dia juga (tahu dari temen. jadi laki-lakinya curhat ke temennya si perempuan yang juga temen si lelaki), dan cukup baik di mata dia. Tapi si lelaki lain itu, kalo kata temen saya, kurang usaha soalnya ga bilang mau serius, mau melamar, cuma keliatan doang lagi PDKT. Wakakak. Mengungkapkan keseriusan itu dihitung usaha ternyata ya :p
*wuooo, langsung deh pada mikir gimana cara mengutarakan perasaan ke target masing-masing ;p *
Akhirnya, setelah istikharah berkali-kali, si perempuan bersedia untuk "berkenalan" (kalo bahasa ikhwan-ukhti: ta'aruf) dengan si lelaki ini. Dan dia bertambah yakin bahwa ini memang pilihanNya karena kemudahan selama proses perkenalan itu. Sekarang dia sudah resmi dilamar, barakallah. Semoga lancar hingga hari pernikahan yaa :")
Jodoh itu seperti rezeki, sudah disediakan oleh Allah, tinggal mau menjemputnya atau tidak. Menjemputnya tentu harus pakai usaha dan doa. Ingin kaya dengan bermodalkan doa saja mana bisa. Bekerja saja tanpa berdoa mana berkah. Begitupun jodoh.
Jadi, kapan mau ngelamar? :))))) #kompor
0 comments:
Post a Comment