Seiring dengan banyaknya kesibukan duniawi, khusyu’ dalam shalat menjadi sesuatu yang amat sulit dicapai. Padahal shalat adalah induknya seluruh ibadah, yang bila ia baik maka baiklah ibadah-ibadah lainnya. Namun bila ia rusak karena tidak khusyu’ umpamanya, maka ibadah-ibadah lainnya akan terpengaruh. Berikut ini adalah tips sederhana yang insya Allah dapat membantu anda untuk khusyu’ dalam shalat. Akan tetapi kuncinya ialah konsentrasi, konsentrasi, dan konsentrasi. Tips ini takkan berguna jika sedari awal anda tidak konsentrasi pada shalat.
Karenanya, usahakan agar sebelum
shalat anda dalam kondisi tenang. Lebih baik jika Anda telah berada di mesjid
atau mushalla anda sebelum adzan berkumandang, agar memiliki waktu luang untuk
konsentrasi dan menenangkan pikiran, baru kemudian ikuti tips di bawah.
Tahukah Anda, bahwa setiap gerakan
dan ucapan dalam shalat memiliki makna dan jawaban tertentu?
Tidak tahu? Kalau begitu perhatikan
tips berikut dengan baik.
Melepas alas kaki: lepaslah
dunia beserta alas kaki anda.
Ucapan Allahu Akbar: Tidak
ada yang lebih besar dari Allah, camkan itu!
Mengangkat kedua tangan: lemparkan
segala urusan dunia ke belakang.
Berdiri: ketahuilah,
bahwa Anda sedang berdiri menghadap Allah.
Tangan kanan di atas tangan
kiri: Berlaku sopanlah di hadapan Allah.
Al Fatihah: Abu
Hurairah meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa
Allah mengatakan: Aku membagi shalat untuk-Ku dan hamba-Ku dalam dua bagian,
dan hamba-Ku akan mendapat apa yang dimintanya. Jika hamba-Ku mengucapkan: Alhamdulillahi
rabbil ‘alamien (segala puji bagi Allah penguasa jagat raya),
Ku-jawab: “hamidani ‘abdi” (hamba-Ku memuji-Ku).
Jika hamba-Ku megatakan: “Arrahmanirrahim”
(Yang Maha pengasih lagi penyayang), Ku-jawab: “Atsna ‘alayya ‘abdi”
(hamba-Ku memujiku lagi).
Jika hamba-Ku mengatakan: “Maaliki
yaumiddien” (Penguasa di hari pembalasan), Ku-jawab: “Majjadani ‘abdi”
(hamba-Ku menyanjung-Ku).
Jika hamba-Ku mengatakan: “Iyyaka
na’budu wa iyyaaka nasta’ien” (hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya
kepada-Mu kami meminta tolong). Ku-jawab: Inilah batas antara Aku dan hamba-Ku,
dan baginya apa yang dia minta…
Jika hamba-Ku mengatakan: “Ihdinassiraatal
mustaqiem… dst” (tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Kau
murkai dan bukan jalan orang-orang yang sesat), Ku-jawab: Inilah bagian
hamba-Ku, dan baginya apa yang dia minta (HR. Muslim).
Mulai sekarang, biasakan tiap kali
membaca Al Fatihah bersikaplah seakan Anda mendengar jawaban Allah pada tiap
ayatnya.
Ruku’: Bungkukkan punggung
Anda untuk Allah saja, dan tundukkan hati Anda bersamanya.
Berdiri dari ruku’: Segala
puji bagi Allah yang menjadikan punggung Anda tegak kembali.
Sujud: letakkan bagian
tubuh Anda yang paling terhormat –yaitu wajah- pada tempat yang paling rendah
di bumi –yaitu tanah-. Ingatlah bahwa Anda berasal darinya, dan Anda akan
kembali ke sana. Lalu katakan “Subhaana Rabbiyal a’la” (Maha Suci
Rabb-ku yang Maha Tinggi) 3x, agar makna tersebut semakin meresap dalam hati,
lalu berdoalah sesuka Anda.
Duduk lalu sujud yang
kedua: bersimpuhlah di hadapan Allah, dan sujudlah kembali, sebab
sujud tidak cukup hanya sekali !
Tasyahhud: Attahiyyaatu
lillaah wasshalawaatu wat thayyibaat (Salam sejahtera, shalawat, dan
segala yang baik adalah milik Allah)… rasakan keagungan Allah ketika itu !
Assalaamu ‘alaika Ayyuhannabiyyu (salam
sejahtera atasmu wahai Nabi)… ucapkan salam atas Nabi dan yakinlah bahwa Nabi
membalas salam Anda. Nabi bersabda:
ما من عبد يصلى ويسلم علي إلا رد
الله علي روحي فارد السلام
“Tidak ada seorang hamba pun
yang mengucapkan salam dan shalawat atasku, melainkan Allah kembalikan ruhku
agar aku membalas salamnya”.
‘Assalaamu ‘alaina wa ‘ala
‘ibaadillaahisshaalihien (Salam sejahtera atas kami dan atas
hamba-hamba Allah yang shalih)… sekarang kedudukanmu mulai terangkat, salamilah
dirimu dan kau perlu bersahabat dengan orang-orang shalih.
‘Asyhadu allaa ilaaha illallaah’
(Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah)…yakinlah bahwa Allah ada meski
engkau tak melihat-Nya.
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad
wa ‘ala aali Muhammad kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim (Ya
Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana
Kau limpahkan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim)…Teladanilah
kedua Nabi yang mulia ini, karena keduanyalah suri teladan terbaik. Dan
berterima kasihlah kepada mereka yang telah mengajarkan kebaikan untukmu,
dengan mendoakan mereka dalam shalatmu.
Salam ke kanan: tujukan
kepada malaikat pencatat kebaikan…
Salam ke kiri: ucapkan
dalam hati “Hai Malaikat di sebelah kiri, aku telah bertaubat !”.
— Penutup Shalat —
Istighfar 3x: Aku mohon
ampun atas segala kekurangan yang terjadi dalam shalatku.
Bacalah: ‘Allahumma
antassalaam waminkassalaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam’ (Ya
Allah, engkaulah As Salaam, dan dari-Mu lah keselamatan. Maha berkah Engkau
wahai Yang memiliki segala kemuliaan)… ingatlah bahwa kalimat ini akan Anda
ucapkan kepada Allah di Surga, tatkala Dia menyingkap tabir-Nya… Allah akan
menyeru Anda dengan mengatakan: “Wahai Ahli Surga, Salaamun ‘alaikum”, maka
mereka menjawab: “Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa
dzal jalaali wal ikraam”.
Lalu bacalah: “Allahumma
a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik” (Ya Allah, bantulah
aku untuk mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan beribadah dengan baik
kepada-Mu)…agar shalat anda
yang berikutnya juga sempurna.
Cobalah tips di atas, dan buktikan
kemanjurannya karena saya sendiri telah mencobanya ! Semoga bermanfaat.
—
Penulis: Ustadz Sufyan Basweidan,
Lc Artikel www.muslim.or.id
0 comments:
Post a Comment