Wednesday, February 15, 2012

sedikit tentang pendidikan inklusi

yap, topik skripsi yang saya ambil adalah pendidikan inklusi.
daan, beberapa kali sempat merasa sedih begitu ditanya orang:
"ambil topik apa skripsinya?"
"pendidikan inklusi.."
"hah?apa itu?"
GUBRAK
bahkan ada juga seorang guru yang ga tau apa itu pendidikan inklusi.
hmmm, tapinya hal ini juga bikin saya semangat untuk tetap setia dengan topik ini.
semoga dengan makin banyak penelitian, pendidikan inklusi lebih disorot pemerintah sehingga masyarakat awam pun aware dengan keberadaannya. aamiin :)

Jadi, apa itu pendidikan inklusi?
Pendidikan inklusi adalah pendidikan dengan setting yang menyesuaikan diri dengan keberagaman para siswa-siswanya. Pada pendidikan reguler, anak dituntut untuk memenuhi kurikulum yang sudah dibakukan pemerintah. Adapun pendidikan inklusi juga memiliki standar yang baku, hanya saja kurikulumnya menyesuaikan dengan kebutuhan siswa, terutama para siswa yang berkebutuhan khusus. Pada pendidikan inklusi, anak berkebutuhan khusus bergabung bersama anak reguler lainnya. Penggabungan ini dipertimbangkan atas dasar penelitian bahwa tidak ditemukannya hubungan yang signifikan antara peningkatan mutu akademis dengan pemisahan pendidikan reguler dengan pendidikan khusus. Tapi tetap, penggabungan mempertimbangkan kekhususan yang dimiliki anak. Untuk kasus celebral palsy, misalnya, memang sulit untuk bergabung dengan anak-anak reguler.

Jujur, rasanya sulit sekali membayangkan pendidikan inklusi yang baik dapat terselenggara di Indonesia.
Pendidikan reguler aja kacau balau, gimana inklusi dengan anak berkebutuhan khusus di dalamnya?
Yap, penerapan pendidikan inklusi ini bukannya tanpa kendala, banyak sekali malah. Terlebih, tau sendiri kan pemerintah kita, banyak guru-guru reguler yang merasa tidak siap ketika sekolahnya ditunjuk untuk menjadi sekolah inklusi oleh Pemda setempat. Pembekalan pengetahuan terhadap guru akan pendidikan khusus pun kurang. Bayangkan, SD Negeri dengan jumlah siswa 30-an ke atas, plus siswa berkebutuhan khusus harus ditangani oleh sang guru reguler yang tidak siap. Aduuuh,sedih banget saya ngebayanginnya :( 

Tapi ga ada yang ga mungkin di dunia ini. Saya yakin suatu saat nanti akan ada sekolah inklusi yang berkualitas dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, terutama bagi mereka dari kelas menengah ke bawah. Mungkin kamu, atau saya yang mendirikan sekolah itu? siapa tahu ;)



p.s : cita-cita saya memiliki/ mengelola sekolah alam inklusi, dimana semua anak di dalamnya merasa berharga dan tergali potensinya. aamiin :)

0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by BloggerCandy.com