Monday, July 30, 2012

Menyikapi Isu/ Berita

Saya lagi seneng baca-baca artikel di muslim.or.id nih. Kebetulan nemu pembahasan mengenai pro kontra vaksinasi dan imunisasi. Ada bagian yang menarik dan saya rasa perlu menjadi perhatian untuk kita kaum muslim, terkait bagaimana seharusnya sikap seorang muslim menanggapi suatu berita. Agak nyambung dengan postingan saya sebelumnya soal isu #SaveMaryam. Check it ouuuut! ;)


Jangan meyebarluaskan penolakan imunisasi

Merupakan tindakan yang kurang bijak bagi mereka yang menolak imunisasi, menyebarkan keyakinan mereka secara luas di media-media, memprovokasi agar menolak keras imunisasi dan vaksin, bahkan menjelek-jelekkan pemerintah. Sehingga membuat keresahan dimasyarakat.  Karena bertentangan dengan pemerintah yang membuat dan mendukung program imunisasi.

Hendaknya ia menerapkan penolakan secara sembunyi-sembunyi. Sebagaimana kasus jika seseorang melihat hilal Ramadhan dengan jelas dan sangat yakin, kemudian persaksiannya ditolak oleh pemerintah. Pemerintah belum mengumumkan besok puasa, maka hendaknya ia puasa sembunyi-sembunyi besok harinya dan jangan membuat keresahan di masyarakat dengan mengumumkan dan menyebarluaskan persaksiannya akan hilal, padahal sudah ditolak oleh pemerintah. Karena hal ini akan membuat perpecahan dan keresahan di masyarakat.

Islam mengajarkan kita agar tidak langsung menyebarluaskan setiap berita atau isu ke masyarakat secara umum. Hendaklah kita jangan mudah termakan berita yang kurang jelas atau isu murahan kemudian ikut-kutan menyebarkannya padahal ilmu kita terbatas mengenai hal tersebut. Hendaklah kita menyerahkan kepada kepada ahli dan tokoh yang berwenang untuk menindak lanjuti, meneliti, mengkaji, dan menelaah berita atau isu tersebut. Kemudian merekalah yang lebih mengetahui dan mempertimbangkan apakah berita ini perlu diekspos atau disembunyikan.

Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).” [An-Nisa: 83]

Syaikh Abdurrahman bin Nasir As-Sa’diy rahimahullah menafsirkan ayat ini,

هذا تأديب من الله لعباده عن فعلهم هذا غير اللائق. وأنه ينبغي لهم إذا جاءهم أمر من الأمور المهمة والمصالح العامة ما يتعلق بالأمن وسرور المؤمنين، أو بالخوف الذي فيه مصيبة عليهم أن يتثبتوا ولا يستعجلوا بإشاعة ذلك الخبر، بل يردونه إلى الرسول وإلى أولي الأمر منهم، أهلِ الرأي والعلم والنصح والعقل والرزانة، الذين يعرفون الأمور ويعرفون المصالح وضدها. فإن رأوا في إذاعته مصلحة ونشاطا للمؤمنين وسرورا لهم وتحرزا من أعدائهم فعلوا ذلك. وإن رأوا أنه ليس فيه مصلحة أو فيه مصلحة ولكن مضرته تزيد على مصلحته، لم يذيعوه

“Ini adalah pengajaran dari Allah kepada Hamba-Nya bahwa perbuatan mereka [menyebarkan berita tidak jelas] tidak selayaknya dilakukan. Selayaknya jika datang kepada mereka suatu perkara yang penting, perkara kemaslahatan umum yang berkaitan dengan keamanan dan ketenangan kaum mukminin, atau berkaitan dengan ketakutan akan musibah pada mereka, agar mencari kepastian dan tidak terburu-buru menyebarkan berita tersebut. Bahkan mengembalikan  perkara tersebut kepada Rasulullah dan [pemerintah] yang berwenang mengurusi perkara tersebut yaitu cendikiawan, ilmuwan, peneliti, penasehat, dan pembuat kebijaksanan. Merekalah yang mengetahui berbagai perkara dan mengetahui kemaslahatan dan kebalikannya. Jika mereka melihat bahwa dengan menyebarkannya ada kemaslahatan, kegembiraan, dan kebahagiaan bagi kaum mukminin serta menjaga dari musuh, maka mereka akan menyebarkannya Dan jika mereka melihat tidak ada kemaslahatan [menyebarkannya] atau ada kemaslahatan tetapi madharatnya lebih besar, maka mereka tidak menyebarkannya. [Taisir Karimir Rahman hal. 170, Daru Ibnu Hazm, Beirut, cetakan pertama, 1424 H]

Sebaiknya kita menyaring dulu berita yang sampai kepada kita dan tidak semua berita yang kita dapat kemudian kita sampaikan semuanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah sebagai bukti kedustaan seseorang bila ia menceritakan segala hal yang ia dengar.” [HR. Muslim]

Demikianlah semoga kelegaan ini bisa juga membuat kaum muslimin yang juga sebelumnya berada di dalam kebingungan juga bisa menjadi lega.

Kami sangat berharap adanya masukan, kritik dan saran kepada kami mengenai hal ini. Jika ada informasi yang tegas dari pemerintah tentang wajibnya imunisasi secara mutlak, kami mohon diberitahukan.



Sunday, July 29, 2012

Repost : Tips Mencari Informasi Kesehatan di Internet


diambil dari link ini , sebuah note di page GESAMUN. Semoga bermanfaat :)

Bismillah.
Diambil dari buku dr.Agnes.

Smart Patient, page 102 - 107

Cara Memilih Situs Terpercaya

1. Saat melihat alamat situs web, perhatikan tiga huruf di belakang titik(dot). Situs yang berakhiran ".com" biasanya adalah situs-situs komersial. Produk mereka juga bisa saja legal, tp sangat mungkin juga ilega atau memang tujuannya untuk penipuan. Situs yang berakhiran ".edu" biasanya menunjukkan bahwa situs itu adaah situs pendidikan. Situs seperti ini tampaknya memang sangat terpercaya, tapi bentuk tentu informasinya komplet dan up to date. Sedangkan alat web yang berakhiran ".gov" menunjukkan bahwa situs ini adalah milik pemerintah, yang juga bisa dipercaya seperti ".edu". Selain itu ada pula situs yang berakhiran ".org" situs ini biasanya dikelolah oleh organisasi non profit yang informasinya relatif berkualitas. Tapi, meskipun alamat situs web yg sudah kita pilih berakhiran .gov, .edu, atau .org tetap saja kita harus mengecek ulang soal kelegalannya. Sebab, orang-orang yang berniat buruk biasanya tahu bahwa pengguna internet percaya pada situs-situs ini, lalu mereka membuat web dengan akhiran yang sama dan menyamarkan niat buruk mereka. Jika tidak ada i ndikasi pemilik situs web, atau kualifikasi pemilik, berhati-harilah jangan lantas percaya pada isinya.

2. Sebelum mempercayai apa yg kita baca secara online, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini terlebih dahulu :
- Seberapa baru informasi yang ditampilkan? jika situs web tersebut sudah tidak pernah update selama sekian bulan atau sekian tahun, artinya informasi yang diberikan sudah basi. Janganlah mengandalkan informasi kesehatan yang umurnya sudah lebih dari dua tahun atau yang tidak mencantumkan tanggal.
- Apakah situs tersebut berisi iklan? atau apakah dalam situs web tersebut terdapat artikel yang ditulis oleh perusahaan lain misalnya perusahaan obat yang menampilkan cara penyembuhan penyakit dengan obat yang mereka jual? kalau seperti itukita harus berhati-hati karena biasanya artikelnya bias. Mereka akan menggunakan data yang mendukung obat mereka saja, Kalaupun sebetulnya penyakit tersebut bisa sembuh sendiri secara alami, biasanya mereka tidak akan mengatakannya.
  • Apakah situs tersebut menyebutkan sumber informasi kesehatannya? apakah fakta-fakta kesehatan yang mereka paparkan dan gambarkan memiliki sumber referensi, seperti misalnya nama, tanggal, dan nomor jurnal dari jurnal kedokteran asalnya?
  • Apakah situs tersebut memberikan link ke sumber referensi lain yang tidak bias, seperti misalnya situs kesehatan pemerintah, agar pembacanya bisa menginformasi ulang informasi yang diberikan atau untuk mempelajari topik-topik tertentu lebih lanjut? jika situs tersebut tidak mencantumkan sumber sama sekali atau hanya mencantumkan sumbernya dokter x misalnya, jangan percayai situs tersebut.
  • Apakah situs tersebut menyarankan sebuat rencana pengobatan yang spesifik ? biasanya situs semacam ini juga hanya situs jualan yang tidak bisa dipercaya.


3. Hati-hati dengan kata-kata "penelitian membuktikan" atau "hasil studi membuktikan". Frase kalimat ini sering kali kita dengar bukan? tapi sebelum yakin betul bahwa apa yg tertulis adalah hasil penelitian yang terpercaya, pastikan dulu informasi berikut: Bagaimana penelitian itu dibuat? Apakah penelitian itu merupakan studi klinis dengan subjek mahluk hidup, sebuah survey, atau hanya sebuah artikel berisi kesimpulan penelitian yang sudah dipublikasikan?

Bahkan Hasil penelitian terpercaya pun setelah disebarluaskan kemudian bisa disalahartikan. Misalnya, terdapat pernyataan seperti ini: "Penelitian membuktikan bahwa orang-orang yang lebih banyak makan sayur dan buah-buahan cenderung lebih rendah angka risiko kankernya dibandingkan dengan orang-orang yang sedikit makan sayur dan buah" Artinya, meski sayur dan buah bermanfaat, kesimpulan yang diambil bukan lantas menyatakan bahwa sayur dan buah bisa mencegah atau mengobati kanker. hal-hal seperti ini kerap disalahartikan.

Seberapa besar penelitian dan berapa lama? Tentu saja, secara umum bisa dikatakan bahwa makin besar penelitan, hasilnya akan makin baik. Penelitian yang melibatkan 3000 orang tentu akan lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan penelitian yang hanya memiliki subjek sepuluh orang. Selain itu, penelitian yang dibuat mengikuti jejak orang-orang selama tujuh tahun misalnya, tentu hasilnya akan berbeda dibandingkan dengan penelitian yang hanya membutuhkan waktu lima hari. Seperti kita ingin mengetahui resep rahasia pernikahan samara sebuah pasangan, tentu kita tidak akan bertanya pada pasangan yang baru menikah 3 bulan, bukan?
Kita hanya bisa percaya pada penelitian-penelitian yang dilakukan dengan kontrol, secara random, dan penelitian double blind. Melalu ketiga penelitian ini artinya, subjek penelitian dibagi dalam kelompok dan dipilih secara acak sehingga hasilnya tidak bias. Penelitinya sendiri tidak tahu mana subjek sebenarnya yang diteliti dan mana yang menjadi kelompok kontrol. Dalam sebuah penelitian obat misalnya, subjek penelitian akan diberi plasebo (zat tidak aktif) yang sama sekali tidak memiliki efek. Dengan cara ini hasil penelitian lebih bisa dipercaya.

Dimana penelitian dilakukan? Klinik besar atau universitas rumah sakit ternama tentu juga memiliki dampak yang berbeda.

Siapa yang mendanai penelitian? jika penelitian didanai oleh pihak sponsor seperti pabrik obat, perusahaan makanan atau pribadi, hasil penelitiannya patut dipertanyakan.

Sebagai tambahan, WHO juga mengeluarkan panduan dalam mencermati produk kesehatan yang beredar dalam situs-situs web. saat membaca situs web tersebut, WHO menganjurkan untuk memperhatikan hal-hal berikut :
  1. Jika informasi yang diberikan tampak "to good to be true", kita harus berhati-hati dalam menilai. Tanda-tanda dibawah ini bisa dijadikan patokan bahwa kemungkinan besar apa yang diklaim oleh situs web tersebut tidak bener, diantaranya :

  • Terdapat iklan atau informasi yang biasanya menggunakan data ilmiah bombastis, obat cespleng, produk ekslusif, formula rahasia, bahan-bahan kuno, tidak ada risiko, antipenuaan, meningkatkan kekuatan seks, dan segala macam yang berbau natural.
  • Testimoni dari para konsumen yang menyatakan bahwa mereka mendapatkan hasil yang luar biasa.
  • Daftar panjang penyakit dan gejala yang dapat disembuhkan oleh produk tersebut, misalnya mengklaim bahwa satu produk bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS, kanker, artitis, penyakit alzeimer, keriput, masalah berat badan, hilang ingatan, dan lain-lain.
  • Iklan yang mencantumkan bahan terbaru dan terkini dalam berita utama
  • Mengklaim bahwa produk mereka hanya tersedia dari satu sumber, untuk waktu terbatas
  • Testimoni dari dokter ahli terkenal
  • Mengklaim bahwa produknya tidak berisiko atau hanya memberikan sedikit informasi (perlu diingat, tidak ada produk atau pengobatan yang sama sekali bebas risiko)
  • Mengklaim bahwa produknya terbukti secara ilmah dan sangat aman.


Produk dengan nama yang sama bisa saja memiliki komposisi bahan yang berbeda dinegara yang berbeda. karenanya, saat mencari informasi, kita harus melihat INN(The International Non-proprietary Name) bahan aktifnya dan bukan hanya melihat berdasarkan nama produk.

Informasi produk harus ditulis selengkap mungkin, dan minimal harus memasukkan elemen-elemen berikut :
- Nama produk
- Bahan aktif
- Nama bahan lain yang diketahui bisa menimbulkan masalah pada beberapa orang
- Kegunaan produk
- Kapan produk itu tak boleh digunakan (misalnya untuk wanita hamil, alergi, dan interaksi dengan obat lain  
   atau makanan)
- Cara pemakaian obat
- kemungkinan efek yang tidak diinginkan
- Bagaimana cara penyimpanan obat
- Nama manufaktur dan kontak informasi
- Tanggal terakhir informasi diupdate


#1 Ibadah


Hikmah Adz Dzariyat 56-58
Narasumber : K.H. Akhyar Syuhada

Tulisan ini merupakan rangkuman pribadi dari apa yang saya dengar/ dapat dari narasumber. Sangat mungkin banyak kekurangannya untuk itu saya sangat terbuka dan berterimakasih untuk segala tanggapan, koreksi dan sarannya J

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58)
Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz Dzariyat: 57-58)

Allah menyuruh manusia beribadah  bukan untuk kepentingan  Allah, tetapi untuk kepentingan manusia sendiri karena dengan dengan beribadah kepada Allah manusia akan meningkat menjadi mulia (mampu membedakan antara dirinya dan hewan/ makhluk lain).

Sejenak terpikirkan oleh saya, bahwa memang setiap ibadah yang diperintahkan Allah dan dianjurkan RasulNya akan kembali kepada manusia sendiri. Misalnya, sholat yang dijalankan sungguh-sungguh akan membawa ketenangan batin tersendiri, menjadi strategi coping yang ampuh dikala masalah mendera, penenang batin saat dihadapkan pada pilihan yang sulit (sholat istikharah)  ataupun sekadar luapan rasa syukur untuk nikmat dan karuniaNya karena melalui sholat-lah kita berkomunikasi dengan Allah. Begitu pula dengan zakat. Selain memberi kepada orang lain, menurut saya saat berbagi itu sebenarnya kita pun “memberi” kepada diri kita sendiri, dimana saat berbagi itu ada perasaan senang yang kita alami, menambah kelembutan dan kepekaan hati kita akan mereka yang membutuhkan pertolongan. Berzakat tidak hanya sekedar menjalankan kepatuhan, tetapi pada akhirnya mengingatkan kita bahwa karunia Allah untuk kita begitu besar sehingga menerbitkan rasa syukur. Dan bagi saya, rasa syukur itu menenangkan *bener kaan, ujung-ujungnya dampak ibadah akan kembali pada diri kita?hehehe*

Tidak rugi bagi Allah jika manusia tidak beribadah kepada Allah, justru manusia-lah yang akan merugi.
Sebenarnya, kita lah yang butuh beribadah kepada Allah #notetomyself

Adapun pengertian Ibadah dari hasil pemikiran para ulama:
Ibadah itu adalah merendahkan diri, yang timbul dari perasaan hati, disebabkan agungnya yang disembah karena mempunyai keyakinan bahwasanya Dia yang disembah mempunyai kekuasaan yang tidak terjangkau oleh akal hakekat keagungannya (kekuasaannya) itu.
Contohnya, ketika butuh tempat menginap kita bertemu seseorang lalu berkenalan. Dari penampilannya terlihat orang biasa saja. Ia menawarkan pada kita untuk menginap di rumahnya. Sesampainya di rumah kenalan itu, ternyata dia adalah seorang yang kaya raya, rumahnya mewah, fasilitasnya sangat bagus, kekayaan yang kita saja tak pernah membayangkannya. Apa yang kita rasakan? Tentu kita akan merasa “kecil”, “inferior”, atau “rendah diri”.
Seperti itulah kira-kira penggambaran bagaimana seorang hamba merasa rendah diri dikarenakan keagungan Allah yang luar biasa.

Allah telah menetapkan syariat bagi segala aspek kehidupan manusia. Apabila kita melakukan segala sesuatunya berdasarkan syariat-syariat Allah, maka sesungguhnya segala yang kita lakukan itu adalah ibadah kepadaNya.

Jadi bagi seorang muslim, hidup dan kehidupan manusia merupakan ibadah kepada Allah.

Saturday, July 28, 2012

penyesalan hari ini

agak cemberut karena nyokap lupa janjinya ke gw.
walaupun cuma cemberut sebentar, tapi bisa aja keliatan sama beliau kan.
padahal kalo dipikir-pikir emang beliau lagi riweuh banget, apalagi bulan ramadhan gini.
ayo ais, dikontrol itu emosi dan EKSPRESI MUKA
Thursday, July 26, 2012

Hikmah dari #SaveMaryam


Pernah denger atau liat postingan tentang #SaveMaryam ?
Sebenernya itu beneran ada ga sih?
Jawabnya: ada kok :)
Gerakan #SaveMaryam sudah diklarifikasi dan memang benar keberadaannya oleh Ustadz Salim A. Fillah dkk (jazakumullahu khairan!)
Silahkan cek kultwit Ustadz Salim A. Fillah (@salimafillah) di sini

Sebelum klarifikasi lewat kultwit, ada yang mendukung dan langsung menyebarkan video-video #SaveMaryam.
*Eh, udah pada liat belum? Kalo belum, silahkan cek di sini *
TAPI, ada juga yang meragukan "keshahihan" gerakan ini.
Kalau saya perhatikan, rata-rata meragukan klaim bahwa ada 2 juta muslim yang murtad tiap tahunnya.
Banyak yang mempertanyakan data ini, bagaimana perolehan data 2 jt itu tepatnya, mengingat angka tersebut cukup "bombastis". (dan terakhir, dari TL Ustadz Salim A. Fillah dapet press release-nya soal data itu, sila cek ini).
Apalagi organisasi itu tidak "terlihat" di Indonesia, pun tidak ada lembaga resmi di Indonesia yang mensosialisasikan gerakan ini.

Saya ga akan membahas lebih jauh isi kultwit itu, tapi ingin membahas respon atas gerakan ini.
Saya yakin bahwa teman-teman yang langsung menyebarkan isu ini (sebelum klarifikasi dari Ust. Salim A. Fillah) adalah para muslim yang sangat mencintai Islam dan berniat baik ingin menjaga akidah kaum muslim di Indonesia.
Saya juga yakin, keraguan yang muncul terhadap gerakan ini bukanlah su'udzon, melainkan bentuk kewaspadaan dan kehati-hatian.
Hal tersebut wajar mengingat angka 2 juta memang kurang jelas perolehannya dan, seperti yang diucapkan Ust. Salim pada kultwit-nya, pernah ada gerakan serupa eh dananya malah digunakan untuk permurtadan.
Btw, saya berterimakasih pada mereka yang meragukan gerakan ini karena kalo ga banyak yang ragu, ga akan di klarifikasi kali yee. Hehehehe.

Klarifikasi itu penting untuk setiap informasi yang kita terima, sebelum memutuskan suatu tindakan. Niat baik yang tidak tepat dalam pelaksanaannya, ujungnya akan salah juga kan? Bukannya membawa kebaikan bisa jadi membawa kemudharatan.
Dan klarifikasi ini menurut saya adalah sebuah proses dari berpikir kritis, dimana seseorang tidak begitu saja menerima/ menolak sesuatu melainkan melihat fakta-fakta yang ada terlebih dahulu (melalui klarifikasi) baru kemudian mengambil suatu keputusan. Intinya, berhati-hati menanggapi suatu isu atau informasi yang diterima. Contohnya nerima berita dari media yang suka lebay. Penanggapan secara emosional tanpa klarifikasi terlebih dahulu ujungnya cuma sia-sia aja menurut saya. Bisa diliat waktu media memberitakan beberapa pernyataan dalam pidato  Pak Marzuki Ali yang isinya dianggap "menuduh" alumni UI sebagai koruptor, bisa cek di postingan saya sebelumnya Media Lebay .

Dengan kata lain, kita perlu membiasakan diri untuk berpikir kritis dalam kehidupan ini, bukannya hanya dipakai di dalam ruang kuliah saja *ngomong sama cermin, mantul deh omongannya*
Sederhana saja menurut saya, biasakan tiap mendapat informasi, cek apakah informasi yang didapat berasal dari referensi yang sekiranya kredibel (dari hasil penelitian, data ilmiah, omongan seorang ahli, dll *dan bukan dari wikipedia tentunya.hehehe*)
Dalam kasus #SaveMaryam ini, selain mempertanyakan referensi data yang dikemukakan, ya dilihat kalau memang ini tentang Muslim Indonesia, apakah secara resmi gerakan ini memang diakui oleh lembaga/institusi atau Ustadz yang memang kredibel dan dapat dijadikan panutan (punya track record pemahaman Islam yang baik dan ga nyeleneh kayak orang-orang begaJILan itu. hehehe)
Beruntung kali ini gerakan #SaveMaryam benar adanya sehingga (mungkin) tidak ada penyesalan bagi yang sudah menyebarkan isu ini.

Btw, mau OOT dikit nih, ada yang ngikutin gerakan anti-vaksin vs pro-vaksin?
Karena ini menyangkut anak saya kelak (ehem) jadi saya ngikutin page nya di FB, namanya GESAMUN , GErakan SAdar iMUNisasi.
Silahkan cek grupnya dan tarararaaaaaam! Anda akan puyeng melihat komen-komen yang ada, termasuk saya! Hehehe.
Saya sih termasuk pro-vaksin, mengingat alasan-alasan yang dikemukakan menurut saya rasanya lebih bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis *meskipun tertatih memahami kata-demi-kata*


Mencermati pendapat para anti-vaks, sebenarnya saya terharu ada yang sebegitu "gigih" menjalankan apa-apa yang dilakukan Rasul di zamannya terkait penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan secara plek-plek an, sama persis!.
Di sisi lain, saya menyayangkan "kenyinyiran" dan prasangka buruk mereka akan vaksin, yang katanya adalah bentuk konspirasi Yahudi dan kawan-kawan. Padahal ada dokter muslim yang cukup kredibel yang juga mendukung vaksin.

Gawat juga sebenernya kalo apa-apa dikaitin sama konspirasi Yahudi, pada "keracunan" isu-isu konspirasi nih. Bahkan saya sempat berpikir, apa jangan-jangan ini merupakan konspirasi kaum Zionis, mencekoki umat muslim dengan "kisah-kisah" konspirasi Yahudi sehingga melalaikan umat muslim yang seharusnya sibuk mempelajari Al-Qur'an malah sibuk berkutat dengan penelusuran konspirasi Yahudi. Bisa aja loh << ini sendirinya keracunan teori konspirasi juga kayanyaaa~

Dari dua fenomena tersebut, #SaveMaryam dan soal Vaksin, saya sedikit khawatir akan satu hal yang saya rasa menjadi kelemahan kita (ya, termasuk saya juga kok, tenaaang :p) sebagai umat muslim di Indonesia.
Kesimpulan sementara saya, kita terkadang (emmm,sering sih) terlalu emosional dalam menanggapi isu-isu yang ada sehingga menjadi "sembrono" dalam berespon.
Semangat membela agama tidak dibarengi dengan ilmu dan upaya berpikir kritis.Bahkan terkesan ngotot, "buta" akan bukti-bukti ilmiah (mau bukti? tuh liat page GESAMUN. Siap-siap istigfar banyak. hehehe).
Bukankah logika ini yang menjadi kelebihan kita sebagai manusia?
Yuk dipakai, jangan dianggurin aja, dia sedih tau dicuekkin mulu.hehehe.
Ya, meskipun ada hal-hal yang memang kalo dipikir-pikir sulit untuk logika manusia, seperti peristiwa Isra Mi'raj misalnya. Kita harus belajar membedakan, mana yang sekiranya dapat diusahakan dengan akal, mana yang tidak *lagi-lagi mantul ke diri sendiri nih*
Mari bersama-sama belajar berpikir kritis, jadi muslim harus cerdaaas! ingat, klarifikasi itu penting :)
*NOTED TO YOURSELF, AISYAH IBADI!!!!!*

Sekian curhatan dari saya, mohon maaf jika ada kata/ kalimat yang menyinggung. Maaf jika ada yang merasa digurui oleh tulisan ini. Maaf yaa, ga maksud. Sekedar unek-unek di hati yang ingin dikeluarkan sajaa :)

P.S:
Meskipun benar adanya gerakan #SaveMaryam ini, saya agak sungkan membicarakannya di forum terbuka seperti social media (barusan nge-tweet tentang ini juga rada ga nyaman perasaannya, meskipun berdiskusi hanya dengan sesama muslim, tetep aja kan yang non-muslim bisa memperhatikan dan meskipun isinya tidak ada yang menjurus 'benci' terhadap mereka yang non-muslim).

Kenapa?

Saya takut, penyebaran isu ini bisa berdampak adanya orang-orang yang langsung menyalahkan satu agama yang melakukan permurtadan itu.
Kemudian menjadi salah fokus, bukannya menginstrospeksi diri (apakah sudah menjadi rahmatan lil muslimin?) malahan mencaci maki pihak yang "itu".

Tapi kalo ga disebar orang-orang ga aware soal ini dong?

Mungkin solusinya, saat menyebarkan isu perlu ada semacam "warning" bahwa fenomena ini sudah selayaknya dijadikan momentum untuk berkaca, kemana saja kita (umat muslim) selama ini hingga begitu banyak saudara kita yang berpaling dariNya? Jangankan menjadi rahmatan lil alamin, sudahkah kita menjadi rahmat bagi sesama muslim ?



Wallahua'lam bish-shawab.




Sunday, July 22, 2012

de raeesa :D

si imut cantik ini sudah semakin cereweeet.
suara imut bikin ga tega mau ngomelinnya juga.
apalagi kalo udah minta es krim (yang dia sebut sebagai "e em" wkwk)
 jidatnya ituuuu, seluas lapangan futsal! xD



 "aku lagi mamam e em nih anteuu!"

Saturday, July 21, 2012

Keutamaan (setelah) Waktu Syuruq

Awalnya, saya baru ngeh kata "syuruq" ketika liat tweet akun @shalat_jakarta
Akun ini, seperti namanya, biasa memberitahukan kepada followers-nya waktu-waktu shalat untuk wilayah Jakarta (dan mungkin untuk sekitarnya, termasuk Depok, makanya saya follow. Kalaupun berbeda, paling hanya beberapa menit aja).
Sering saya lihat tiap pagi akun itu nge-tweet: Waktu Syuruq kota Jakarta pukul xx : xx
Saya bertanya-tanya, bahkan nanya langsung ke akun yang bersangkutan: waktu syuruq maksudnya apa?
Beruntung ada teman yang membalas tweet saya itu, intinya yang saya tangkep, waktu syuruq itu waktu awal dimulainya dhuha.
Waktu itu saya terima penjelasan itu tanpa mencaritahu lebih jauh.
Lagipula saya kira selama ini dhuha itu waktunya antara jam 9-11.
Kata temen saya sih itu waktu utama sholat dhuha, tapi ya itu tadi, sholat dhuha sebenarnya sudah bisa dimulai waktu syuruq telah tiba.
Sempet sih saya googling arti kata syuruq, yaitu "terbitnya matahari"
Hmm, jadi inget ayat pertama surat Ad-Dhuha, "demi waktu matahari sepenggalahan naik"
Pokoknya sejak saat itu kalau akun itu nge-tweet waktu syuruq, artinya udah boleh sholat dhuha.

Beberapa bulan kemudian......

Kemarin saya nge-RT tweet @shalat_jakarta tentang waktu syuruq.
Maksudnya sih kalo ada yang mau sholat dhuha, apalagi pas ramadhan begini, biar pada tau aja.
Eh, terus saya lihat ada teman, @atharasyadi bikin kultwit ini:

Karena lg shaum, mari kita nuansakan linimasa dg kicauan-kicauan edisi ramadhan. :) #ER

Salah satu amalan mantap yg sayang untuk dilewatkan dalam bulan Ramadhan adalah memelihara waktu ba'da shubuh kita. #ER

Karena pd bulan ini kita terbiasa bangun utk sahur, otomatis sholat shubuh jg harusnya bs tepat waktu kan ngga kaya hari-hari biasa. :p #ER

Nah, ternyata ngga cuman waktu sebelum shubuh aja lho yg punya keutamaan. Setelahnya juga. #ER
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadis dari Anas bin Malik dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda (cont) #ER


Barangsiapa shalat fajar berjamaah di masjid, kemudian ttp duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu sholat dua rakaat maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, dan sempurna. #ER

Sayang kan buat dilewatkan? Apalagi buat yg belum kesampean naik haji macam saya. Haha. Oke sip, selamat pagi semua! :-D #ER

Entah kenapa begitu liat kultwit ini, saya langsung teringat waktu syuruq. Jangan-jangan yang dimaksud shalat dua rakaat dengan pahala sama seperti pahala haji dan umrah yang disebut hadits diatas itu shalat di waktu syuruq. Saya tanya langsung ke orangnya, juga googling (kebetulan buka via laptop).
Jawaban atha dan hasil googling-an sama, bahwa shalat yang dimaksud memang sholat syuruq, atau ada juga pendapat lain yang mengatakan shalat dhuha dua rakaat di awal waktu sebab waktu itu kan syuruq ya waktu awal dhuha (inget balesan teman saya dulu waktu saya tanya arti waktu syuruq). Tapi saya baru tahu ternyata keutamaan waktu syuruq seperti itu toh. Soalnya selama ini seringnya saya cuekkin, terus dhuha sekitar jam 9-11 aja. hahaha.

Terus kalo udah tiba waktu syuruq, langsung sholat dua rakaat?
Ternyata tidaaak. Hasil googling mengatakan waktu syuruq itu termasuk waktu-waktu terlarang (haram) untuk beribadah. Kalau mau tau lebih lengkap soal waktu-waktu yang terlarang untuk sholat bisa liat di sini .
Jadi, kalo dari hasil googling dan tanya teman yg kultwit di atas, ketika waktu syuruq tiba, baiknya menunggu sekitar 15 menit baru kemudian sholat dua rakaat.

Tempatnya?

Masjid. Coba perhatiin hadits yang dikutip sebelumnya, ".......Barangsiapa shalat fajar berjamaah di masjid, kemudian ttp duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu sholat dua rakaat..."
Kalo menurut saya sih, sholat dua rakaat yang dimaksud ini "sepaket" sama sholat subuh berjamaah di masjid dan dilakukan di masjid nya itu supaya bisa dapet pahala layaknya orang yang menunaikan ibadah haji dan umroh.

Oiya, saya juga belum tau kalo untuk perempuan gimana.
Secara kalau perempuan yang utama ibadah di rumah aja, meskipun kalau mau ke masjid ya ga boleh dihalang-halangi (lagi-lagi ini narasumbernya atha,hahaha).
Wallahu'alam.
Pengetahuan ini saya dapat dari tanya-tanya temen dan googling, berhubung di rumah ga nemu buku yang membahas soal ini. Jadiii, sangat mungkin salah pemahamannya. cmiiw yaa :)

Alhamdulillah punya teman-teman yang pengetahuan agamanya baik jadinya nambah ilmu juga deh ke saya nya :D :D Yuk semangat, terutama buat yang laki-laki, sholat subuh berjamaah ke masjid. Abis subuh jangan tidur lagi, selain bikin ga seger, bikin ketinggalan waktu syuruq! :)



kacang hijau dan debu


Kacang Hijau

Kamis 19072012 pagi, sekitar pukul 06:15 saya lihat ibu saya masih terbaring di tempat tidur.
Saya tengok, beliau tertidur.
Hmm, tidak seperti biasanya.
Biasanya jam segitu sih sudah rapih siap ke pasar.
Jadi, saya berpikir kalau ibu saya sedang kurang sehat waktu itu karena biasanya kalau sedang sakit beliau tidur melulu.hehehhe
Akhirnya, saya putuskan untuk memasak sesuatu.
Tengok ke kulkas, ada tempe, tahu, ikan, dll.
Tapi kayanya kalau lagi sakit enaknya makan makanan hangat kayak sup dkk kan ya..
Berhubung saya juga ga punya ide untuk mengolah bahan-bahan yang tadi ditemukan, saya putuskan membuat bubur kacang hijau.
Rencananya biar pas ibu saya bangun, kacang hijaunya sudah tersediaaa *ciee,tumbeen*
Untung di lemari dapur saya menemukan + 1/4 kg kacang hijau.
Terus, pas dipikir-pikir, saya belum pernah buat bubur kacang hijau sebelumnya.
Saya tebak sih paling cuma gula merah dan jahe (plus santan kalau mau).
Karena ragu dengan tebakan saya, saya googling "resep bubur kacang hijau"
Eh, bener looh tebakan saya *prok prok prok!*
Di resep itu ada garam juga sebagai penambah rasanya.
Oke, saya pun memulai pembuatan bubur kacang hijau.
Semua bahan saya masukkan, air, kacang hijau yang sudah dicuci (saat dicuci dan direndam, buang kacang yang mengapung), gula merah, jahe yang dimemarkan, sedikit garam.
"Iiiiih, gampang banget ini sih!" batin saya.
Rebusan kacang hijau saya tinggal, saya membereskan dan menata ulang kamar.

30 menit berlalu....

Saya ke dapur, mengaduk-aduk rebusan tadi. Hmmm, belum empuk.
Mungkin agak lama ya.

30 menit kemudian.....

Ke dapur lagi, ngecek kacang hijau. Nampak masih butiran-butiran utuh, belum merekah dan pecah seperti bubur kacang hijau pada umumnya. Hmmm, lama juga ya...

1 Jam berikutnya..........

Kacang hijau masih aja belum merekah dan pecah (menandakan sudah empuk kacangnya) ! Penasaran kenapa lama banget, saya ambil beberapa kacangnya dan saya kunyah.
Terasa sedikit emput, seperti setengah mateng gitu.
Hmmm, mungkin emang lama banget kali yeeee masak bubur kacang hijau.
Tapi perasaan kalo mamah bikin kacang hijau teh sebentar??

30 menit selanjutnya...

Astaga, belum empuk juga ini kacang hijau!! Ga tau harus gimana, saya tinggal aja deh, lanjut ngeberesin kamar. Tiba-tiba...
Mamah (A): "Ais lagi ngerebus apa?"
Saya (A): Yiaaaah, si mamah udah bangun buburnya belum mateng.! "Bubur kacang ijoo, hehehe" (nyengir kuda, bergegas ke dapur ngecek si bubur diikuti mamah)
M: "Loh, udah pake gula?"
A: "Iya. Emang....?"
M: (Nyengir) "Kalo masak  kacang ijo jangan bareng sama gula soalnya bikin lama empuknya. Kalo gini sih sampe dzuhur bisa ga mateng-mateng, hehehehe"
A: *zingngngngngng......*
M: "Terus, kalau mau lebih cepet, pakai panci presto. Lima menit udah empuk. Nah, baru deh masukin gula"
A: hening.........

Ujungnya mah tetep weeeh mamah yang ngeberesin kacang ijo gagal punya sayaaaa >.< dan ternyata beliau lupa memasukkan jahe. Yak, first trial failed mode: ON *sesenggukan*


DEBU
Eits, ini bukan grup musik yang vokalisnya si Mustopa itu loh ya.
Ini yang suka muncul bikin bersin dan mengundang kecoak kalo kamu-kamu pada jorok ga bersihin kamar berbulan-bulan kayak saya. *maklum,ditinggal ngekos jadi terabaikan >> alesaaan*
Jadi setelah insiden kacang hijau itu, saya lanjutkan beberes kamarnya
Seperti biasa, naluri ibu-ibu tuh suka kuat ya kalo ngeliat ada kerjaan yang dikerjakan tidak sesuai standar dan prosedur yang dianut mereka yang notabene mahir dalam urusan rumah tangga
M: melongok dari pintu "Lagi beresin kamar toh?"
A: "He eh" sibuk ngepel sambil sesekali bersin karena banyak debu berterbangan
M: "Hmm, kalo bersihin bagian-bagian berdebu, langsung dilap pakai kain basah aja. Jadi debunya ga terbang-terbang bikin bersin...."
A: ................. bener juga ya, ga kepikiran....

Okeh, dua pelajarn saya dapat hari ini tentang kacang hijau dan pembersihan debu.
Terima kasih mamaaah :* (meskipun rada BT kenapa beliau bangun duluan di saat kacang hijau belum mateeeng. ha ha ha)

bapak penjual nasi goreng

Tadi pagi di perjalanan menuju LPT UI, Salemba, tidak jauh dari rumah (sekitar + 3 Km), saya melihat jajaran bendera kuning.
Kalimat innalillahi wa inna ilaihi roji'un sontak terucap dalam hati sambil bertanya-tanya, siapakah yang dipanggil olehNya di bulan Ramadhan ini?
Jawaban itu saya dapat saat sore menjelang berbuka.
Papah bilang, penjual nasi goreng di pasar dekat rumah yang meninggal.
Terakhir kabar yang papah dengar, beliau kena stroke.
Entah kenapa saya merasa sedih mendengar kabar ini.
Bapak itu langganan keluarga saya dari kecil.
Saya melihat perkembangan usahanya.
Mulai dari punya 1 orang karyawan dan kalau beli mesti antri saking banyaknya pembeli sampai terakhir kali saya beli, terlihat bapak itu mengurus (dulunya gemuk), gurat-gurat lelah dan penuaan nampak di wajahnya, dan tidak lagi dibantu oleh karyawannya yang dulu, melainkan oleh istri serta anaknya yang masih usia kira-kira 9 tahun (anaknya cuma nemenin aja sih, mungkin terlalu kecil untuk ditinggal di rumah).
Yang bikin saya sedih waktu itu, dagangannya terlihat sepi pembeli.
Apa mungkin memang lagi sepi ya? tapi kata mamah memang tidak seramai dulu pembelinya.
Bapak ini biasanya berjualan dari selepas maghrib hingga larut malam.
Terakhir kali itu, kadang saya melihat bapak itu batuk-batuk. Sepertinya beliau mulai sakit-sakitan.
Mungkin efek berjualan malam hari selama bertahun-tahun.
Yang saya kenang, bapak itu baiiik sekali. Sangat memperhatikan pembeli, mana yang datang duluan, tidak peduli anak kecil, ya dilayani duluan.
Biasanya kan ada penjual yang suka menyepelekan anak kecil terus dilayani belakangan >:(
Sedih kalo inget waktu terakhir kali saya beli nasi goreng, sepi pembeli, wajah bapaknya, wajah istrinya yang sama-sama terlihat lelah, lalu bagaimana bapak itu memanjakan dan mengasuh anaknya sambil berjualan :'''')
Saya masih ingat itu.
Terus kepikiran, gimana ya anaknya yang kecil itu sekarang tanpa seorang ayah?
Allah, hanya Engkau yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Selamat jalan bapak. Semoga bapak berbahagia di sana dan dilapangkan kuburnya, saya hanya bisa berdoa dari sini, semoga keluarga bapak baik-baik saja, dan anak-anak bapak menjadi anak yang sukses dunia akhirat. aamiiiin
Friday, July 20, 2012

:) Ramadhan :)

Ramadhan kali ini agak berbeda.
Berbeda karena H-1 Ramadhan, mamah tanya ke saya: "target ramadhan ini apa, is?"
dan dijawab semi ngasal oleh saya: "Ga nonton infotainment, mah. Target baru, target perilaku. Hehehe"
Saya agak kaget ditanya begitu sama mamah. Rasanya baru kali ini ditanya begitu :')

Malamnya, seperti biasa saya sholat Isya dan tarawih berjamaah di rumah dengan keluarga.
Selesai sholat, tiba-tiba papah bilang: "Ngaji aah, target bulan ini khatam Al Qur'an"
Waaaah, surprise banget dengernya.
Kalo papah emang jarang ngaji sih. Hahaha.
Dan lucu sekaligus takjub denger papah ngaji,
Selain volume-nya yang "ga nyantai" (mwahahaha. beliau agaknya kesulitan mengecilkan volume memang), kadang nadanya seperti khotib-khotib lagi ceramah jadi kocak didengarnya :D dan yang bikin saya mupeng, terkadang beliau mengartikan sendiri bacaannya itu (padahal bukan Al-Qur'an terjemah). Hmmm, hasil sekolah agama dari kecil emang beda deh yaa :)

Seneng deh, ramadhan kali ini dipenuhi lantunan ayat-ayat Al Qur'an dari orangtua.
Mungkin efek mau naik haji bulan oktober nanti (aaamiiin, sampaikan orangtuaku pada rukun Islam yang satu itu ya Rabb...)
Wallahualam...
Semoga berkah Ramadhan selalu menaungi keluargaku ya Allah
aamiin :'')

Monday, July 16, 2012

money oriented

Bulan ini bukan bulan Mei, bukan juga bulan Juni, apalagi bulan Agustus.
Bulan ini bulan Juli
*helooooh, terus kenapa?? keplak nih!*
Oke, sebenernya saya cuman mau bilang "sekarang itu adalah bulan Juli" dengan sedikit nyastra ala SDD - Hujan di Bulan Juni, tapi nampaknya gagal dan ujungnya hanya menelanjangi intelegensi yang sedikit merunduk ini.
Jadi, ada perubahan dalam kehidupan saya di Juli 2012 ini.
Yap, saya sudah tidak ngekos lagi sodara-sodaraaa :D :D
Sedih juga sih berpisah dengan kamar kos yang setia menemani dan menjadi saksi hal-hal sholehah hingga "maksiat" yang saya lakukan di kamar kos.huahahaha .
Saya kira, uang bulanan akan tetap mengalir ke rekening saya seperti biasanya.
Tapi ternyata tidak.
Kali ini sistemnya "kalau perlu, mintalah pada ortu"
Jadi kalau saya ingin/ ada keperluan yang mengharuskan keluar rumah dan perlu biaya, ya minta.
Beh. Udah umur segini malu juga euy kalo minta mulu, apalagi kalo minta cuma sekedar buat hang out sama temen-temen.
Saya sih, alhamdulillah, selalu dikasih saat meminta.
Tapi kan ga enak juga yaaa minta-minta mulu.
Apalagi salah satu target setelah lulus ya mandiri secara finansial, seperti kebanyakan orang aja sih.

Apa boleh buat, target baru dibuat, dan target bulan ini: nambahin saldo atm, atau yaa ngisi-ngisi dompet biar ga sepi-sepi amat.hahaha
Alhasil semua kerjaan yang kira-kira sanggup dilakukan, sikaaat!
Capek? BANGET.
Saya kerja serabutan, mulai dari "kuli" verbatim, tim survey Pilkada DKI, tester psikotes, sampaii yang terakhir dan sedang dilakukan menjadi fasilitator OBM di UI (yang konon katanya honornya turun H-1 kiamat saking lamanya. Gakpapa deh, lumayan banget buat nambah saldo di masa depan #murah).
Di antara kerjaan yang saya ambil, tentunya ada kerjaan yang "ga gue banget!" : verbatim !!
Men-transkrip wawancara, memerlukan keterampilan mengetik yang cukup lihai, dan butuh kesabaran luarrr biasa.
Dalam mengetik saya termasuk lambat dan masih pake dua jari!
Errr,dibilang tersiksa sih iya.
Tapi ya,diambil hikmah-nya aja: kalo ada kerjaan verbatim, jangan diambil!! hehehe

nyari duit-dapetduit-kepake ini itu-abis-nyari lagi-dapet-kepake-abis-dst......begitu terus akhir-akhir ini.
Lumayan juga nih, bulan ini pake duit ortu ga nyampe 50% dari jumlah sebelumnya.
Semoga konsisten, dan uang tambahan dari ortu semakin berkurang dan berkurang hingga akhirnya nol. Malah kalo bisa ngasih apa gitu buat ortu.
Sedih juga kalo dipikir belum pernah beli apa-apa buat ortu, meski cuma mobil atau pesawat terbang. Hehehe.
Cari duit sendiri dan dipakai untuk keperluan sendiri, mudah-mudahan bisa melatih pertahanan diri, pertahanan dari barang-barang sale yang sebtulnya tidak diperlukan.hehehhe.
Kalo dulu beli ini itu, jajan di AlfaMart sesuka hati, sekarang mikiiir berkali-kali.
Gila, duit abis buat ongkos kesana kemari sebenernyaaaaa.

Mari semangat mencapai kemandirian secara finansial Aisyah Ibadiiii! :D




Friday, July 13, 2012

perdjoeangan tjinta


Sejarah orang-orang di sekeliling saya membuktikan bahwa perempuan yang awalnya tidak punya perasaan khusus, tidak menyukai, bahkan sebel setengah mati kepada seorang lelaki, bisa berubah 180 derajat: mencintai lelaki tsb dan menjadi pasangan hidupnya. Langgeng sampai sekarang, punya anak empat yang anak ketiganya cantiiik sekali bernama Aisyah Ibadi (Huuuu!! *disambit jamaah*).
Ya, hal ini terjadi juga pada perempuan yang paling saya sayangi, Ibu saya.
Lucu deh kalo denger cerita awal pertemuan kedua orangtua saya.
Diawali dengan rasa sebel dan penolakan mati-matian, eh berakhir di pelaminan (icikiwit!)
Kenapa bisa?
Kalau saya amati, kisah-kisah serupa selalu diisi oleh tokoh lelaki dengan satu karakteristik yang sama : GIGIH MEMPERJUANGKAN CINTANYA! #eaaa
Ya, para lelaki yang disebelin sama perempuan-perempuan yang kemudian menjadi istrinya itu, entah cintanya udah mentok di situ apa gimana, yang jelas terlihat sekali 'lihai' dan pantang menyerah mendapatkan hati sang gadis (yaks, kenapa lama-lama tulisan ini bahasanya agak menjijikan?).
Mulai dari strategi pura-pura wudhu dan numpang sholat di rumah si gadis >> strategi berkedok agama dari Papah saya nih :p
Sampai yang ekstrim, menurut saya, pedekate ke calon mertua!
Yang terakhir, karena desperate ditolak mulu ama si cewe, akhirnya mendekati sang ortu-nya gadis sehingga mereka simpatik, dan ujung-ujungnya si gadis ya luluh juga ngeliat si cowok ini sebegitu ingin dengan si gadis #eaaa.
Kesimpulannya dari kisah-kisah dari orang-orang di sekeliling saya itu adalah: perempuan akan luluh dengan laki-laki yang memperjuangkannya. #eaaa
Udah ah, ini tulisan lama-lama ngenekin.
Saya cuma penasaran aja sih, apakah sejarah itu akan terulang pada kehidupan saya?
Biar waktu yang menjawab ;)

sesederhana itu

menghabiskan (setidaknya mencicipi) masakan ibu, sesederhana itu salah satu cara menghargai ibu :''')

*agak susah kalo udah makan di luar/ sedang capeeek banget pengen langsung tidur. Yah, setidaknya dicicipi secukupnya aja*
Monday, July 9, 2012

:D


Never compare yourself to anyone except from the past you.

kalo ngebandingin sama orang lain mah capek, jadikan orang lain buat penyemangat supaya lebih baik aja ;)






Wednesday, July 4, 2012

profesionalitas dan pertemanan

teman ya teman.
rekan kerja ya rekan kerja.
dua hal yang berbeda.
jadi inget pernah baca ini di suatu tempat:
"teman yang asik diajak main/ curhat, belum tentu asik diajak kerja bareng"
yah, mungkin karena tidak bisa profesional dalam bekerja, berbagi tugas, menjalankan peran, dll.
segala sesuatu dibawa "santai", seenaknya 'membebankan' tugas karena toh partnernya si teman itu.

semoga tidak ada teman yg terzalimi saat kerja bareng gw.huhuhu
mari sama-sama belajar :)
Tuesday, July 3, 2012

giggle


Kalo dipikir-pikir, hampir setiap hari gw melakukan hal-hal 'bodoh'. Entah itu meleng saat jalan sehingga hampir menabrak dinding (terjadi di kampus, dan tentunya disusul gelak tawa orang-orang sekitar. zzz), salah ucap, tiba-tiba sekip, and so on. Pun pada hari ini......

Selasa, 3 Juli 2012 dalam Bus Deborah
(Here There Everywhere - Beatles, tanda panggilan masuk ke HP gw terdengar)
Gw:     nomornya ga kenal nih, udah gitu nomor rumah..siapa yaaa? males nih kalo salesman/ saleswati. Yaudahdeh angkat aja.. "Ya, halo?"
X:        "Halo Ais, saya X. Saya baru aja liat poster acara JJSaja. Masih bisa ikutan ga?"
Gw:     "Oh, masih mbak..."
X:        "Terus saya musti gimana ya untuk pembayarannya?"
Gw:     "Emmm, gini aja, mbak kirim no HP mbak ke nomor aku, ntar aku sms-in teknis pembayarannya. Mbak tau no HP aku ga?"
X:        *hening* "Emm, ini kan yang aku telp no kamu??”
             (terdengar setengah ketawa)
Gw:     *pikiran sekip sesaat* "Ungng.. iya yang ini....."
            *menyadari kebodohan* EH?! iya ya mbak. Hhahahaha"
            *tertawa menutupi rasa malu*
X:        "Huahahhaa!" *tertawa lepas -.- mungkin daritadi ditahan....*

Gustiiiii >.<



Monday, July 2, 2012

Tanda Kedewasaan


pas banget nih. gw nemu di statusnya senior gw. :D


1. diantara tanda kedewasaan iman | tak terlalu bahagia ketika mendapatkan apa yg diingini dan tak terlalu sedih saat harus kehilangannya

2. diantara tanda kedewasaan berpikir | dapat menyederhanakan satu hal sehingga mudah dipahami oleh yang mendengarkan

3. diantara tanda kedewasaan rasa | memahami apa yang diinginkan seseorang sebelum ia mengatakannya, karena kata tak diperlukan

4. diantara tanda kedewasaan bergaul | menempatkan sahabat akidahnya lebih daripada kesenangan dirinya
5. diantara tanda kedewasaan bekerja | tidak menunda amal dan membiasakan berkata "saya akan lakukan itu nanti"


6. diantara tanda kedewasaan sikap | tidak berhenti di tengah jalanan, selesaikan apa yg diperbuat dan bertanggung jawab atasnya


7. diantara tanda kedewasaan bercinta | tak merancu antara nafsu dan cinta, mencinta karena asma Allah, karenanya menolak maksiat pacaran


8. diantara tanda kedewasaan sikap | lambat marah namun lekas redanya, berprasangka baik dan suka membahagiakan saudaranya


9. diantara tanda kedewasaan diri | mampu memilih yang baik, lalu menjalani, dan bertanggung jawab atas pilihannya


10. diantara tanda kedewasaan akal | menjauhi berdebat saat bertemu yang pandir dan banyak mendengar saat bertemu yang faqih



dewasa, betapa excited sekaligus galau menyandangmu kini. karena perasaan nyaman 'dibimbing-oleh yg lebih dewasa' itu tak mudah dihapus. kali ini gw yang bertanggungjawab 'membimbing', setidaknya untuk diri sendiri. halo halo dewasa muda! :)
 

Blog Template by BloggerCandy.com