Sunday, April 29, 2012

NOTED :'')

Jatuh cinta itu biasa saja. 

Jatuh cinta sama selain kamu,

itu yang susahnya luar biasa. 

(via @rahneputri @Anjinggombal)

Friday, April 27, 2012

jadi putri sehari :D



Thank you so much, princess! :)
terimakasih untuk latihan yang menyenangkan
ketawa-ketiwi
centil-centilan (haha)
daaaan sampai akhirnya perform diiringi gemuruh suara pnonton! (agak lebay)
terimakasih untuk warna ceria di akhir tahun perkuliahan
kalo udah berkeluarga (ehem), inget-inget masa-masa centil ini yaa.hahaha :D
:*
Sunday, April 15, 2012

Re: About Being Married by Cipi

repost from http://selfiandriani.blogspot.com/2012/04/about-being-married.html when she had a 'mentoring' session. cekidot! ;)


Mau ngebahas materi yang disampaikan mahaguru @finfinsirip ketika mentoring, sabtu lalu.

Jadi apa yang kami bahas sabtu lalu adalah tentang pernikahan. yeah as always, I think. Sebenarnya apapun yang kami bahas ketika mentoring, such as : akidah, iman, ukhuwah, ujung2nya ya tetep : jodoh dan nikah. This is so natural since we are at dewasa muda stage, and our development task is LOVE.

ARE YOU READY TO GET MARRIED?

Begitulah kira2 headline untuk mentoring minggu ini. Right before being married, actually we must have great preparation. Nah preparation ini meliputi Kesiapan dan Persiapan menikah. Yuk ahh kita coba kupas satu persatu mengenai kesiapan dan persiapan menikah ini and we'll see, am i ready enough to get married?

- Kesiapan Menikah
Parameter kesiapan nikah ini hanya satu, yaitu : Ba'ah atau kesiapan biologis. Orang2 dianggap siap untuk menikah ketika sudah mampu secara bilogis dalam melakukan hubungan seksual (yaah, semacam balig kali ya). Namun, pendapat lainnya mengatakan bahwa definisi ba'ah tidak sesempit itu. Mereka menambahkan kesiapan dalam memberi mahar dan nafkah ke dalam ba'ah ini. yah, to sum it up, suatu individu sudah siap menikah jikaia sudah balig (siap secara biologis) dan mampu dalam memberi mahar serta nafkah (mampu atau berusaha untuk mampu secara material)
 
Talking about married, it's not as simple as, well, Im ready to be your wife, but, hey, how far are you prepared this marriage thingy ? #jleb. Nah, ini ada lima persiapan yang benar2 harus dipersiapkan sebelum menikah.

- Persiapan Menikah

 1. Ruhiyah : iman, akidah, tauhid. Udah bener solat wajibnya? Gimana dengan solat sunahnya? Masih suka centil gak?Ngaji ngaji rutin gak? Pokoknya semua yang berkaitan dengan keimanan.

2.  Fikriyah (ilmu) : udh pernah baca buku tentang pernikahan belom? udh seberapa banyak ilmu tentang pernikahan yang kamu fahami? udah tahu hak dan kewajiban sebagai istri ?alo hak dan kewajiban suami ? udah baca fiqih pernikahan? udah faham cara ngurus anak ?

3. Jasadiyah : berhubungan dengan fisik. Sejauh mana kamu menjaga badan dan kesehatan.

4. Material :Udah mikirin nanti mau jadi wanita karir atau IRT? yang biayain anak sekolah sapa? yang beli rumah sapa? yang beli berlian sapa ? tabungan masa depan udah buat belom?

5. Ijti'mayah : maksudnya adalah siap bermasyarakat. nantinya, ketika kita sudah menikah, tidak ada lagi embel2 orang tua kita. Yang ada hanyalah: si cipi, istrinya pak yoyo, jadilah dipanggil ibu yoyo (wakakakak~). Nah apakah kamu sudah siap untuk menyapa tetangga, bergaul dalam masyarakat?

Beuuuh, nikah ternyata ga segampang itu yaa? hmmm~ Yook ah, kalo punya cita menikah 1 ataupun 2 tahun lagi, ataupun dalam waktu dekat ini, dikejar dari sekarang persiapannya. Insyallah dengan persiapan yang matang, pernikahan kita barakah dan menjadi keluarga yang samara :) 

baca ini jadi mikirr kir kir. untuk mempersiapkannya kan ga bisa sistem kebut semaleeem.mihihihihi. jazakillah  for sharing, ukhti cipiii! :)



memaafkan diri

memaafkan diri,
mencoba mengerti dan memahami bahwa diri ini pun punya keterbatasan
bahwa diri ini perlu waktu dan perlu usaha lebih untuk memenuhi tuntutan-tuntutan yang kamu tetapkan
dan memang, pada satu waktu, diri ini berhenti pada titik tertentu.
namun seringkali kamu terlalu cepat mengambil kesimpulan
diri yang sedang berhenti pada satu titik ini justru kamu cela
kamu anggap gagal
ah, kasihan diri.
padahal dia telah berusaha sekuat mungkin memenuhi permintaanmu.
tapi matamu sering tertuju pada hasil akhir
ketika hasil akhir tak didapat,
diri dipersalahkan.
padahal menyalahkan diri hanya membuatnya terhenti lalu mati.
dan akhirnya kamu pun benar-benar terhenti.

memaafkan diri tidak hanya memahami keterbatasannya,
tapi juga tidak lantas membiarkannya terhenti begitu saja di sana.
perlu kebijaksanaan, kelapangan dan kerendahan hati untuk melihat dan menerima keterbatasan diri,
tapi jangan sempitkan pandanganmu sehingga mengabaikan hal-hal positif dalam diri.
maafkan diri, untuk hal-hal yang tidak bisa ia capai saat ini.
maafkan diri, bahwa untuk saat ini, nyatanya ia harus terhenti di sana.
hibur diri, katakan padanya bahwa ia pun punya hal-hal baik
maafkan diri :')


Saturday, April 14, 2012

Kenapa Menunda Berjilbab?

taken from #Twitografi - Asma Nadia, one of recommended book  :)


Apakah ada waktu yang tepat untuk berjilbab?
Apakah harus sempurna dulu perilaku kita?
Apakah harus menunggu saat yang tepat?
Lalu, bagaimana kita bisa menjamin akan tetap hidup sampai waktu tepat itu datang?

Bukan persoalan sudah bisa atau belum, sudah siap atau belum, tapi pada: sudah mau atau belum
Berjilbab tidak berarti kamu sempurna, tetapi semoga menjadi awal untuk membuktikan kesungguhanmu menyempurnakan diri di hadapanNya
Pikiran tentang semua yang akan hilang ketika kamu berjilbab,
ganti dengan begitu banyak hal yang menantimu di surga-Nya.
Jadi, teguhkan hati

Tidak usah khawatir rezeki menjauh atau kehilangan peluang karena kita mempertahankan prinsip.
Allah bersama setiap niat baik.

jangan takut berjilbab! :)
Friday, April 13, 2012

Repost: Calon Suami Idaman?


and I can't agree more! :)

Beberapa waktu yang lalu, di mobil saya mendengar siaran radio yang sejenak membuat kami pendengarnya ‘ngakak’ hebat (meski tak mungkin lah sampai guling-guling). Sepasang host kocak yang memandu acara tengah membincangkan hasil sebuah polling di berbagai negara tentang calon suami/istri idaman, dengan bumbu komentar jenaka yang tak habis-habis.

Kesimpulan penelitian itu menunjukkan bahwa wanita di belahan dunia manapun, ternyata tidak peduli dengan wajah sang lelaki calon suami.  Rata-rata perempuan responden yang berasal dari beragam kalangan menginginkan laki-laki yang setia, pintar, bertanggung jawab dan humoris.

Berbeda dengan responden laki-laki, konon lebih menginginkan perempuan dalam sisiphysically  misalnya cantik, seksi, sedang masalah isi kepala dan rongga dada menjadi nomor kesekian.

Sejak beberapa tahun silam, saya diam-diam juga mengamati perilaku dan keinginan anak-anak muda putri yang rata-rata berpendidikan dengan status ekonomi menengah ke atas, dengan pemahaman agama yang cukup bagus.

Hasil amatan saya ternyata juga tidak beda jauh dengan hasil penelitian yang disebutkan si ‘hosts’ sebuah radio tadi. Khusus bagi para gadis, ternyata mereka tidak begitu ambil pusing dengan modal tampang sang calon suami, dan bahkan juga tidak peduli dengan status ekonomi, dan background orang tuanya.
Berikut inilah tipe yang diharapkan para gadis itu

1. Religius.
Karena mereka meyakini, laki-laki religius itu laki-laki baik yang menentramkan, ‘gak neko-neko’, karena takut berbuat dosa (Padahal belum jaminan juga laki-laki yang terlihat ‘alim’  akan setia) Yang pasti, menurut para gadis yang berkeyakinan Islam, suami adalah imam, yang akan menuntun mereka menuju syorga di dunia hingga akhirat sana.
>> NOTED! :)

2. Setia
Untuk mereka ini penting, karena bagi perempuan ia akan menyerahkan segala-galanya demi cinta. Dan akan menarik segala-galanya pula karena cinta. Dan cinta akan lenyap jika kesetiaan meluntur.

3. Cerdas.
Perempuan membutuhkan suami yang bisa diandalkan, tempat mencari tahu dan solusi setiap masalah plus penasehat segala bidang tentunya.

4. Penyayang
Karena pengaruh hormonal, membuat perempuan sangat terpengaruh dengan ekspresi, terutama yang verbal. Ekspresi sayang ini sangatlah berarti bagi mereka. Maka para suami sering-seringlah mengatakan “I Love You” dan sebangsanya. Laki-laki yang baik tidak pernah merasa terhina atau direndahkan dengan mengekspresikan rasa cinta kepada istrinya bukan?.

5. Peduli
Jangankan perempuan yang sudah suka. Laki-laki yang sangat dibenci oleh seorang perempuan pun, kerap akhirnya menjadi laki-laki yang sangat disayang, jika sang lelaki terus menerus menunjukkan kepeduliannya. “Caring is loving”, katanya.

6. Melindungi
“Karena suami adalah sandaran kami, jelas kami menginginkan ini” Kata mereka.
Bagi perempuan yang sudah menikah, kawan, sahabat dan penasehat segala bidang yang tadinya disandarkan sahabat tertentu, termasuk orang tua sendiri, maka setelah menikah, 100% limpahkannya pada suami. Tak salah banyak contoh perceraian disebabkan karena pihak perempuan sudah tak lagi merasa aman, nyaman dan terlindungi oleh suaminya.

7. Hangat.
Bukankah hanya kehangatan hati yang akan meluluhkan semua yang beku ?

8. Sabar. 
Karena perempuan cenderung menggunakan perasaan, maka ia kerap berlaku impulsif dan responsive. Karena itu ia butuh penyeimbang. Dan kesabaran seorang laki-laki akan menuntun sang istri meniti jurang  kehidupan dengan selamat.
>> ini yang di bold-underline  #jleb banget yaa (tunjuk diri sendiri)

8. Bertanggung Jawab. Semua kita pahamlah itu.

9. Humoris. Nah ini dia….. kembali kepada riset radio, dari berbagai background responden yang disebutkan di siaran tadi, ternyata menginginkan diperistri laki-laki yang doyan ngebanyol. Intinya, rata-rata semua perempuan, baik yang religius dan atheis, miskin-kaya, perempuan Asia, Afrika, Amerika, Eropa, Australia ternyata sama-sama menginginkan suami yang rileks, spontan, dan merdeka mengekspresikan cinta, peduli dan bahkan amarahnya sekalipun juga dengan canda ria. Konon pesan akan sampai sempurna tanpa terasa, jika dibalut indah dengan canda.
(Wah gawat..bisa-bisa ini menjadi pembenaran bagi pelawak yang sudah ataupun yang berminat untuk beristri banyak)
>> tuh kan bukan cuma saya aja :p

Kamu cowok dan kamu (ngerasa) ganteng? sorry to say, itu belum cukup :p
Jadi penasaran kalo calon istri idaman cowok kayak apa *mikir*

kangen kangen kangen

gabisa ga tersentuh kalo dengarin melly goeslaw - bunda sama hadad alwi feat. farhan - ibu
kangen rumah banget :'''(
Thursday, April 12, 2012

doa ini :')

semenjak belajar baca Qur'an lagi (soalnya masih belum bagus bacanya, udah tua gini padahal -__- dan udah banyak lupa juga ilmu tajwid-nya. huhuhu ), Ustadz saya selalu membaca do'a ini di akhir pertemuan. Mengingatkan saya masa kecil waktu ikutan TPA, do'a ini adalah salah satu do'a yang kami baca setiap habis sholat. Mengingatkan juga pada nenek yang bilang bahwa beliau sukaa sekali do'a ini. Waktu itu kami ngobrol berdua lalu terdengar sayup-sayup do'a ini dari masjid. Terus, nenek bilang bahwa artinya bagus banget. Waktu itu nenek memberitahu artinya dengan bahasa sunda-indonesia. Hehehe.
Entah kenapa, saya jadi penasaran ingin mengetahui arti do'a ini lagi karena sudah agak lupa.
Dan artinya, seperti kata nenek saya, emang bagus banget :')

Doa Khatam Al Qur'an


Allahummar hamna bil Quran
waj’alhu lana imaamau wa nuurau wa hudaw wa rahmah
Allahumma dzakkirna minhu maa nasiina
wa ’allimna minhumaa jahiilna
warzuqna tilaawatahu
aana al laili wa athrofannahar
waj’alhu lana hujjatan
Yaaa rabbal ‘alamiin



Artinya kira-kira begini:

Ya Allah kasih sayangilah daku
dengan sebab AlQuran ini
Dan jadikanlah AlQuran ini
sebagai pemimpin
sebagai cahaya
sebagai petunjuk
dan sebagai rahmat bagiku
Ya Allah ingatkanlah daku
apa-apa yang aku lupa dalam AlQuran
yang telah Kau jelaskan
dan ajarilah apa-apa yang aku belum mengetahui
Dan karuniakanlah daku
selalu sempat membaca AlQuran
pada malam dan siang hari
Dan jadikanlah AlQuran ini
sebagai hujjah bagiku


*hujjah disini maksudnya itu 'landasan' ya? 
tadi sempet googling nemunya: "Hujjah dalam bahasa artinya keterangan, alasan, bukti, atau argumentasi. " tapi ada juga yang mengartikan alasan, landasan. Wallahu'alam. CMIIW


Bagus yah do'anya? :')
Wednesday, April 11, 2012

My Pray

Ya Allah, wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu. 
(H.R. Tirmizi)
Monday, April 9, 2012

#Cinta


Kamar Kos 23:22 

Badan gue pegeel banget.
Efek pake wedges 10 cm (ladies, you should be careful to buy wedges, put comfortability as ur priority, not a ‘cute appearance’ only. I told you seriously) dan berdiri lama (karena nungguin orang ngaret.grrrawr) baru kerasa sekarang.
Belum lagi karena hari Sabtu lalu gw duduk lama seharian.
Nyeri-nyeri lah tubuh ini, terutama pada bagian yang paling signifikan dalam menyumbang angka di timbangan berat badan.
(boleh ditebak bagian apakah itu.hahahah).


Kemaren-kemarenan di TL musim galau dan tweet #cinta.
Yang paling ngena sih ini:
#CINTA itu rumit dan luar biasa. Serumit memahami perasaanmu dan seluar biasa perasaan ini saat bersamamu (via @atharasyadi). err yaa kira-kira begitu bunyinya.
Tweet ini menggambarkan dengan baik perasaan orang yang lagi jatuh cinta, setidaknya buat gw. Hahah.

Oke, tulisan kali ini tentang #cinta versi gw.

#CINTA itu kekuatan. Darinya kamu semakin kokoh berdiri, bukannya menjadi lemah saat ditinggalkan
-->  edisi move on abis ditinggal nikah ama gebetan
#CINTA itu kebaikan. Dia membawamu untuk semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta, lain dari itu tidak. --> edisi ukhti-ukhti sholehah
#CINTA itu kesederhanaan, sesederhana senyum di wajahmu untuk setiap memori yang terekam, tentangnya.-->  edisi yang lagi kasmaran
#CINTA itu kesabaran, sabar untuk menunggu hingga waktu yang dipilihkanNya tiba.
--> edisi yang lagi bimbang mau ngelamar sekarang apa entar abis doi lulus >> ngasal
#CINTA itu kebahagiaan, sebahagia canda tawa yang kamu tularkan pada mereka yang ada di dekatmu. 
--> edisi pekerja sosial
#CINTA itu kesempatan, semau dirimu untuk membuka hati dan menerimanya.
--> edisi membuka lembaran baru, siap cari gebetan baru

Udah ah, lama-lama makin dangdut.
Untuk kamu yang sedang jatuh #cinta, semoga pilihanmu direstui olehNya dan keluargamu tentunya :D

Btw, mendadak inget sesuatu. Dulu, obsesi gw adalah punya suami seniman, entah lulusan IKJ atau FSRD ITB. Terutama yang rambutnya gondrong-gondrong, penampilannya cuek 
(tapi bersih dan ga bau loh yah), yaa penampilan ala bad boy kalo di film-film. Haha.
Gw jg ga ngerti kenapa bisa kepikiran gitu. Apakah ini terkait dengan gw yang memang penikmat seni (walau sepertinya hampir ga pernah bisa menemukan makna dibalik sebuah karya seni), terutama seni rupa. Gw selalu terkagum-kagum saat melihat karya seni mereka. Dan bagi gw waktu itu, akan sangat menyenangkan berinteraksi dan hidup dengan orang yang pemikirannya out of the box. Seems like my life will so colourfull and extraordinary.

...dan pada akhirnya, seiring berjalannya waktu dan berkurangnya usia, semua kriteria-kriteria itu runtuh. Kecuali ia yang bisa membuatku makin dekat denganNya...

Sampai sekarang pun sebenernya, kalo ada ikhwan IKJ/ FSRD yang hanif datang melamar, dengan senang hati gw terima #M-U-R-A-H.
Dulu sempet deket juga dengan beberapa laki-laki yang memenuhi kriteria di atas, tapi sayang, belom nemu yang beriman. Hahaha. For me, iman (Islam) is number one. Bukan yang hafal surat sekian juz dan jago ceramah, bukan. Tapi laki-laki yang cenderung kepada kebaikan (hanif) dan bersemangat serta menyemangati keluarganya untuk mendekati Sang Pencipta, bagi gw itu syarat mutlak dan utama.
Karena berkeluarga bukan hanya tanggungjawab pribadi dengan Yang Maha Kuasa. Suami bertanggungjawab atas istri. Orangtua bertanggungjawab atas anak-anaknya. Dan agama (Islam), gua yakini akan menjaga sebuah keluarga untuk menjalankan perannya masing-masing, menggiring kita kepada kebaikan. That’s why, I (we) need iman to live my life. Ah,udah deh ngelanturnya. Alhamdulillah sudah ngantuuuuk #tarikselimut
Sunday, April 1, 2012

#Suami

taken from my favorite writer , Adhitya Mulya


Waktu baru masuk kerja dulu ada pegawai senior, mid 40s. Tipikal pegawai senior yg sotoy yg ngasih nasehat di saat kita ga butuh.

At 1 lunch dia tiba2 kasih nasehat ttg bgm manage incomenya. Katanya, istri ga usah tau berapa gaji . Cukup dia kasih n istri manage.

Ada balance yang dia pegang sendiri. Untuk senang2. Katanya, dia udah cape kerja. Dia layak dpt balance ini. Keeps him happy.

I literally wanted to shove my fist up his anus. Too bad we're having lunch.

I have a different opinion about how manage income u/ keluarga. Agak ekstrim sih. Many of u wldnt agree. But here it is:...

Setiap manusia dlm hidupnya sbaiknya mengerjakan u/ menyiapkan diri menjawab pertanyaan di alam kubur horor ye? But here's d thing...

Gue selalu takut nanti ditanya, have u done your best providing for your family? Kalo ga bisa jawab, ngeri siksanya.

Dari situ, I grew up thinking, once married, MY fun time is over. Take responsibility. Ga ada tuh sembunyiin gaji dari keluarga.

Logikanya: why would I lie to the very same people that I am responsible for? (even in the afterlife)? Itu namanya mangkir tgg jawab.

So, once married, I stop spending. Start saving, gak ada sembunyi2 gaji. Istri tahu semua aset. I've saaid this many times n say again

meninggal 9 tahun lbh cepat dari istri (statistically). If we love her, I will make sure I leave her n family in good state. Bukannya malah bikin repot

Kalo kita sayang istri kita, kita akan kasih tau semuanya. Krn kalo ga, istri anak bisa repot bgt urus warisan. Malah bisa ditipu.

Ada yg aset , si anak istri gak tau. Pasca wafat, tau2nya ditempatin istri kedua. Duarrr... Itu sih namanya dari dulu gak niat setia.

If we're loyal, we hv nothing to hide. If we hide something, then either 1. We dont love them, 2. Don't trust them 3. Kta niat nakal  

yg baik itu bahkan saat udah ga ada, bisa memberikan ketenangan pada org2 yg dia cintai. Doa mereka jadi lancar juga menyertai.

Ada juga yg sembunyiin aset krn ga tahan istrinya boros. Atau kebalikannya. Yah itu mah beda konteks dari twit gue ya.

bagi pasangan yg ga dikasih tau berapa phasilan or aset pasangannya, just be careful. U might need to rethink d entire marriage altogether.

Its about responsibility. Kalo gak mau responsible, then why bother marry someone. Have all the salary to yourself.  

Itu aja sih sharing gue. Agak ekstrim mungkin bagi beberapa. But it works for me. And my family. Because they're my responsibility.  

I guess, d most important part of this, is: why wld I lie to d same ppl that I'm responsible for? Tidak kah itu malah dosa namanya? Mangkir.


baca ini cuma bisa ngangguk2 daaan makin pengen punya suami bodor,cerdas, dan sayang keluarga macem ini. best wishes buat kang Adhit dan teh Niniiit :')
 

Blog Template by BloggerCandy.com