Saturday, April 24, 2010

alhamdulillah


Seringkali, saat bepergian, perhatian saya tertuju pada pedagang asongan, tukang jualan yang dipanggul atau mendorong gerobak, salesman (terutama yang jual kitab atau buku-buku doa dan semacamnya), dsb

probabilitas mereka mendapatkan rezeki, menurutku, kecil sekali dibanding dengan usaha mereka: berjalan jauh kesana kemari tanpa kepastian apakah ada pembeli pada jalan yang mereka tempuh

apalagi salesman kitab (yg jual al-qur’an, dll), menjual sesuatu yang bukan kebutuhan primer.lebih susah laku sepertinya

dan kalau dilihat, kebanyakan pedagang yang saya amati itu sepertinya sudah berkeluarga. artinya apa yang mereka lakukan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tapi juga untuk keluarga mereka

Y Rabb, bagaimana bisa mereka hidup dari pekerjaan yang tak pasti seperti itu?


itu pertanyaan yang selalu muncul di benak saya saat melihat mereka

Saya membandingkan dengan penghasilan keluarga saya. Orangtua saya PNS, gaji nya rutin diberikan setiap bulan. Meskipun rutin dan pasti besarannya, tetap saja terkadang ada saja hal-hal yang membuat pengeluaran di luar budget.

Bahkan, terkadang uang saku yang diberikan orangtua pada saya setiap bulan pun tidak cukup. saya, seringkali, merasa kurang.astagfirullah

Kalau dipikir-pikir, jarang sekali saya bersyukur.

Sekedar mengucap Alhamdulillah saat bangun pagi atau setelah makan pun sering lupa

Allah, terimakasih untuk kehidupan yang serba cukup ini:)

sajak kecil tentang cinta (Sapardi Djoko)

mencintai angin harus menjadi siut

mencintai air harus menjadi ricik

mencintai gunung harus menjadi terjal

mencintai api harus menjadi jilat

mencintai cakrawala harus menebas jarak

mencintaiMu harus menjadi aku




saya ga tau sih tafsir yg bener dari puisi ini apa.
tapi kalo boleh saya tebak, mencintai seseorang tak perlu jadi orang lain.
ya, kita hanya perlu menunjukkan diri kita apa adanya.
Jika tidak, bukan cinta namanya tapi penipuan.
*hahaha.dangkal

beri aku alasan

beri aku alasan untuk punya pacar. punya kamu.
aku tak butuh pacar kalau sekedar menemaniku jalan-jalan dan nonton ke bioskop
aku tak butuh pacar kalau sekedar mengantarku pergi ke sana kemari
aku tak butuh pacar kalau sekedar menanyakan kabarku hari ini, sudah makan belum,
aku tak butuh pacar kalau sekedar untuk berbagi cerita
aku punya keluarga dan teman untuk itu semua
adakah alasan yang kuat kenapa aku harus punya pacar? punya kamu?

1st

huaa.akhirnya bikin blog lagi, setelah blog yang lama ditinggalkan dan keasyikan bikin notes di FB. semoga blog ini sering diisi dan semoga saya tidak malas untuk mulai mengisinya.hahaha
 

Blog Template by BloggerCandy.com